Mohon tunggu...
Ayu Nirmala
Ayu Nirmala Mohon Tunggu... Mahasiswa Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Saya merupakan mahasiswa Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta yang tengah mengejar gelar sarjana. Saya menulis beberapa artikel yang membahas fenomena- fenomena sosial dan mencoba melihatnya menggunakan kacamata Sosiologi. Saya menyukai bahasan mengenai feminisme, keagamaan, dan pergerakan politik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Program Bidikmisi sebagai Strategi Kesetaraan dalam Akses Pendidikan

1 April 2024   17:38 Diperbarui: 1 April 2024   17:42 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Hambatan Program Bidikmisi

            Program Bidik Misi, sebuah inisiatif pemerintah Indonesia, telah berperan penting dalam menciptakan kesetaraan pendidikan. Program ini dirancang untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada siswa yang berprestasi tetapi kurang mampu secara finansial. Meskipun program ini telah berhasil dalam banyak hal, ada beberapa hambatan yang perlu diatasi. Pertama, keterbatasan anggaran sering menjadi hambatan utama. Jumlah siswa yang memenuhi kriteria dan membutuhkan bantuan seringkali melebihi anggaran yang tersedia. Kedua, proses seleksi yang kompleks dan memakan waktu juga menjadi tantangan. Kriteria seleksi yang ketat dan berbagai dokumen yang harus disiapkan oleh calon peserta dapat menjadi hambatan bagi mereka yang kurang akses terhadap informasi atau bantuan administrasi. Dengan mengatasi hambatan-hambatan ini, Program Bidik Misi dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan kesetaraan akses pendidikan.

 

Bidikmisi dalam Mencapai Kesetaraan

            Meskipun Bidik Misi telah memberikan kesempatan pendidikan yang lebih luas bagi banyak siswa yang sebelumnya tidak mampu, ini tidak secara otomatis menjamin pencapaian kesetaraan pendidikan. Masih ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kesetaraan dalam pendidikan, termasuk akses yang lebih luas terhadap pendidikan berkualitas, dukungan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan, serta penghapusan hambatan-hambatan seperti diskriminasi dan ketimpangan sosial.

Selain itu, kesetaraan pendidikan bukan hanya tentang akses ke pendidikan tinggi, tetapi juga tentang kualitas pendidikan yang diterima, peluang setelah lulus, dan kesetaraan dalam kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi dalam masyarakat. Oleh karena itu, meskipun Bidik Misi telah membantu meningkatkan akses ke pendidikan tinggi, masih ada pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mencapai kesetaraan pendidikan yang lebih luas dan berkelanjutan.

Upaya Meningkatkan Efektivitas Program Bidik Misi dalam menciptakan kesetaraan 

            Untuk meningkatkan efektivitas Program Bidik Misi dalam menciptakan kesetaraan pendidikan, beberapa langkah penting dapat diambil. Pertama, anggaran untuk Program Bidik Misi perlu ditingkatkan. Dengan anggaran yang lebih besar, program ini dapat membantu lebih banyak siswa yang memenuhi syarat. Kedua, proses seleksi perlu disederhanakan. Dengan memudahkan proses pengajuan dan seleksi, akses ke program ini dapat diperluas. Ketiga, kualitas pendidikan yang diberikan perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, serta menyediakan fasilitas dan sumber belajar yang memadai. Keempat, program ini juga dapat berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Dengan memberikan akses pendidikan kepada masyarakat yang kurang mampu, program ini dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi kesenjangan sosial. Dengan demikian, melalui upaya-upaya ini, Program Bidik Misi dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan kesetaraan akses pendidikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun