Hidup adalah sebuah perjalanan, bukan perlombaan, yeah~
Jika kita mengetahui sesuatu tentang bidang anak usia dini yang sekiranya bermanfaat, lebih baik menyebarkan ilmunya atau dimiliki sendiri aja nih?Â
Kadang suka kepikiran, atau bahkan ada saja yang bilang ini ke kamu, "Kamu kan belum punya anak, ilmunya masih teori saja, belum berpengalaman." Kira-kira masih tertarik membaginya, nggak?
Sebagai seorang pembelajar yang saat ini tengah mengambil disiplin ilmu pendidikan islam anak usia dini di salah satu Universitas Islam di Malang, seringkali saya mendapati curhatan teman-teman atau bahkan alumni terkait perasaan mereka yang terkadang kurang leluasa dalam membagi keilmuan mereka pada orang-orang terdekatnya.Â
Sesuatu yang cukup menarik, kemudian saya pun tertarik untuk sedikit mengulas perihal ini dengan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, hihi.Â
Hal yang lebih membuat saya tertarik adalah terkait celetukan, "Pola asuh itu memang kembali lagi pada masing-masing orang tua".Â
Itu memang betul. Tapi bagi saya pribadi, saat menjadi orang tua yang berada pada fase yang banyak sekali perkembangan yang ada, menyarankan untuk menjadi individu yang lebih terbuka adalah sebuah solusi yang cukup bijaksana.
Dalam menyebarluaskan kebaikan, tentu cara yang harus kita terapkan berdasarkan cara yang baik-baik pula.Â
Kadang kala, apa yang menurut kita baik, belum tentu juga akan diterima baik oleh orang lain.Â
Untuk itu, menjadi pribadi yang terbuka akan kritik saran juga dibutuhkan agar meminimalisasi adanya penyakit hati ketika menghadapi sebuah penolakan dari pihak lain.Â