Kemudian saya melakukan guyonan dengan beliau. Kemudian menceletuk jika menjadi guru TK akan menjadi pribadi awet muda.Â
Sontak ibu tersebut tidak lagi terlihat sedang bercanda saat menjawab celetukan saya.Â
Ibunya cukup serius dalam merespon saya dengan mengatakan, "Ya belum tentu, mbak. Kalau gurunya masih sulit mengelola uang, banyak utang, nggak terbuka, ya pasti masih spaneng," dengan tatapan serius mengarah ke saya.
Terbuka, terbuka, terbuka. Kata tersebut yang terus saya ingat-ingat sepanjang perjalanan pulang ke rumah.Â
Menjadi bagaimana pun memang pilihan masing-masing orang. Tapi untuk satu hal ini memang perlu sekali dimiliki banyak orang.Â
Tentu dengan memiliki dasar atau pedoman sebelumnya kemudian menerima hal baru yang baik tidak mentah-mentah, ya, bun.Â
"Saat kita siap menjadi guru, artinya kita juga siap untuk belajar terus," begitulah pesan dari kepala sekolah tempat saya magang di Semarang kepada saya yang waktu itu masih bersama beliau.Â
Saya setuju betul, mungkin memang tidak hanya guru, namun siapapun kita memang dianjurkan untuk tidak ada bosannya dengan belajar, belajar, dan belajar. Kemudian mengamalkan ilmu yang didapat sebisa mungkin.
Berkaitan dengan kenapa masih saja ada pihak yang belum bisa menerima apa yang kita sampaikan, tentu kita tidak boleh marah atau bahkan menyepelekannya secara mentah-mentah menganggap remeh orang tersebut, tidak.Â
Saat ini, jika lebih peka terkait cara membagikan sesuatu yang mengedukasi. Banyak sekali inovasi terbaru yang makin kekinian, selain membuatnya dalam sebuah ulasan artikel, bisa juga memanfaatkan platform digital untuk membuat semacam microblog yang tidak hanya berisi tulisan namun juga ilustrasi yang menjadi daya tarik tersendiri bagi audien.
Memahami, langkah yang tepat dilakukan jika berada pada posisi tersebut, kemudian muhasabah atau mencari tahu bagaimana diri kita. Membayangkan saat menjadi orang lain yang sedang mendapat saran dari yang lain.Â