Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tak Masalah Anak Humoris Asal Orangtua Mengarahkan

25 April 2019   08:10 Diperbarui: 25 April 2019   18:01 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh hipwee.com

Humor merupakan komponen penting dalam kesehatan secara medis, maupun emosional yang dapat memelihara hubungan dan mengembangkan fungsi kognitif. Allan Reiss

Mendengar suara gelak tawa dari anak usia dini akan selalu memberi kesan tersendiri bagi orang di sekitarnya. Hal itu diperkuat dengan adanya dukungan dari gerak tubuh yang menggemaskan dari anak anak tersebut.

Dewasa ini, berbagai penelitian terkait dengan adanya hubungan antara selera humor dan kecerdasan anak pun menjadi berita gembira bagi para orangtua. 

Doris Bergen seorang ahli psikolog menjelaskan bila semakin tinggi selera humor yang dimiliki seseorang, akan semakin menjadi tangguh dan tegarnya dia dikemudian hari. 

Menurut ahli psikolog dari Universitas Miami ini juga menambahkan pendapatnya terkait seorang yang memiliki selera humor tinggi akan mudah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kesehariannya. 

Tentunya tidak sembarang kriteria humor dapat memiliki hubungan spesial dengan kecerdasan. Kriteria humor yang disebutkan adalah hal hal yang tidak bersifat murahan dan menghina pihak lain.

Selain itu, dikaitkannya selera humor dengan kecerdasan adalah terhadap bagaimana mereka dapat mengatasi segala sesuatu yang menimpanya tanpa rasa gelisah atau tergesa-gesa. Pemilik kriteria humor yang tinggi akan dapat mengatur emosinya ketika dihadapkan dalam berbagai situasi.

Anak-anak, menurut Emma Byrne, adalah mereka yang selalu berusaha membuat orang lain tertawa dalam tahun tahun awal kehidupan mereka. Baik dengan rengekan manjanya ataupun dengan tingkah menggemaskan yang ditunjukkannya kepada orang lain. 

Sebagai orangtua yang seyogyanya dapat memfasilitasi proses tumbuh kembang anak dengan baik, tentu sebaiknya menanggapi candaan mereka dengan positif. Caranya adalah dengan meresponnya cukup dengan ikut menertawakan apa yang anak coba ingin tertawakan.

Sebagai orangtua yang bijak, penting untuk mengajarkan anak terkait situasi atau kondisi yang dapat ia pergunakan untuk menyampaikan candaannya. Karena jika tak diimbangi dengan kontrol atau pengendalian diri, hal itu justru akan menimbulkan keresahan.

Orangtua sebagai role model bagi anak, tentunya harus menunjukkan perilaku yang mencerminkan kebiasaan yang positif. Khususnya dalam upaya menumbuhkan atau meningkatkan humor positif terhadap anak, orangtua dapat melakukan beberapa hal berikut:

Tertawalah bersama saat anak menceritakan leluconnya
Ikut tertawa dalam konteks ini adalah dimaksudkan agar anak merasa dihargai oleh orang lain, serta dapat menumbuhkan rasa kepercayaan dirinya.

Fasilitasi kebutuhan humor mereka dengan menyediakan buku-buku humor, buku bergambar yang lucu, serta film-film jenaka yang mampu mengembangkan rasa humor mereka
Berkaitan humor atau lelucon yang sesuai dengan umur anak, semakin hari semakin banyak referensi yang ditawarkan. Mulai dari bentuk nyata hingga maya seperti video-video yang dapat menstimulasi perkembangan kognitif anak.

Ajari anak untuk mengenali dan mengetahui lelucon yang mengandung unsur tidak baik/tidak sopan adalah tidak lucu
Penyaringan adalah langkah yang utama dalam segala hal. Karena dengan begitu akan mempermudah dalam evaluasi kegiatan yang akan datang.

Ciptakan suasana rumah menjadi tempat yang nyaman bagi anak untuk membangun rasa percaya diri
Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Itulah alasan bagi anak untuk selalu mencintai runah sebagai tempat ternyaman dalam kehidupannya.

Sudahkah Anda berhumor hari ini?
Alfiyahqa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun