Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pentingkah Mengenalkan Gender pada Anak?

26 September 2018   02:48 Diperbarui: 26 September 2018   02:49 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Darios

Pengenalan gender merupakan langkah awal dalam mengedukasi perihal seksual kepada anak. Diberikan sejak dini, bertujuan agar anak memiliki ketertarikan dalam mengetahui perbedaan anak laki-laki dan perempuan. Tentunya pengenalan gender pada anak membutuhkan strategi khusus agar anak tidak salah dalam menangkapnya. Hal tersebut akan memengaruhi pembentukan perilaku dan kepribadiannya ketika dewasa.

Bayi usia 0-2 tahun, mereka memahami lingkungannya melalui sentuhan ibunya. Bagi mereka, sentuhan memberi arti penting. sentuhan itu bikin nyaman. Balita usia 2-4 tahun, mereka mulai menyadari jenis kelamin mereka. Mulai mengenali bagian tubuhnya, penasaran dengan jenis kelamin orang lain. Anak pra sekolah usia 4-6 tahun, pengetahuan yang dimiliki semakin luas. Mereka mengenali tubuh orang lain melalui bermain. Anak mulai dapat memberdakan perilaku dengan jenis kelamin yang berbeda.

Dari paparan tersebut, penulis memiliki cara agar dapat menyeimbangkan pemahaman gender kepada anak. Saya rangkum seperti berikut.

Melalui permainan

Pada usia balita, anak cenderung menyukai permainan rumah-rumahan. Permainan yang sebenarnya dapat dimainkan oleh kedua jenis kelamin. Baik laki-laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan permainan, karena setiap permainan memiliki manfaat masing-masing dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan mengenal figur ayah dalam permainan rumah-rumahan, anak laki-laki dapat meneladani sikap kewibaan yang identik untuk laki-laki. Begitupun pemeran ibu dalam permainan tersebut juga dapat diteladani anak perempuan untuk menjadi pribadi yang telaten dan penuh kasih sayang.

Melalui film

Setiap hal yang berbau dengan audio atau visual, anak selalu menyukainya. Terlebih orang tua dapat memanfaat film akan hal itu. Keluarga bisa memberikan edukasi melalui keteladanan tokoh yang berada dalam film mengenai gender.

Melalui buku cerita

Meskianak anak belum bisa membaca, mereka suka mendengar dongeng dari orang tuanya. Hal ini menjadi kesempatan unuk memanfaatkan antusias mereka dengan menyelipkan sekilas mengenai edukasi dari setiap cerita yang akan dibacakan. Kemudian juga bisa orang tua berikan pertanyaan mengenai perbedaan karakter tokoh.

Malang, 26 September 2018

Alfiyah Qurrotu A.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun