Mohon tunggu...
Ayu Nabila
Ayu Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Palangkaraya

Mahasiswi Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya Dosen Pengampu Ibu Puput Iswandyah Raysharie, SE., ME

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

GDP (Gross Domestic Product)

12 Oktober 2023   06:41 Diperbarui: 12 Oktober 2023   06:44 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

GDP atau Gross Domestic Product adalah seluruh jumlah dari pendapatan produksi barang jasa yang diperoleh dari warga disuatu negara dan warga asing yang berada di negara tersebut pada periode tertentu. GDP juga digunakan untuk mengukur kekayaan warganya di suatu negara. Ada dua jenis GDP menurut Badan Pusat Statistik yaitu :

  • GDP atas harga yang berlaku, artinya pendapatan tambahan dari barang jasa dan dihitungkan dengan harga yang berlaku disetiap tahunnya.
  • GDP atas harga konstan, artinya pendapatan tambahan dari barang jasa yang dihitung dengan harga yang berlaku disetiap satu tahun tertentu. GDP jenis ini adalah untuk mengetahui adanya pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

GDP memiliki beberapa pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluatan. Nah ada rumus untuk menghitung GDP sebagai berikut.

C + I + G + (X-M) 

 

Kegunaan dari GDP sangat banyak, beberapa nya yaitu untuk merumuskan kebijakan pada pemerintah, mengetahui perbandingan pada perekonomian antar daerah bahkan antar negara, dapat memberi penilaian kepada kinerja dalam perekonomia suatu negara, dan dapat mengetahui berapa pendapatan perkapita suatu negara dan pertumbuhan ekonomi.

Pada tahun 2023 menurut dari data Global Finance, posisi Indonesia terdapat di urutan 102 dengan jumlah GDP-PPP perkapita USD 15.855. Dibandingkan dengan GDP Irlandia (negara terkaya urutan no 1 didunia pada tahun 2023) dengan jumlah GDP USD 140.694, sangat jauh berbeda dengan Indonesia. Meskipun begitu kita bisa lebih dapat lagi meningkatkan dukungan terus terhadap produk dalam negeri untuk membangun negeri kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun