Mohon tunggu...
Ayumi Rahmadina Gunala
Ayumi Rahmadina Gunala Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobiku membaca

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Building a Personal Brand from Your Passion as a Future Entrepreneur.

27 September 2025   10:50 Diperbarui: 27 September 2025   10:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Di era modern sekarang, personal branding itu bukan cuman sekedar tren, tapi udah jadi kebutuhan utama untuk siapapun yang mau jadi entrepreneur. Bayangin aja, kamu bisa punya ide bisnis secanggih apapun, tapi kalau orang nggak kenal kamu siapa dan apa yang kamu perjuangkan, rasanya akan susah untuk mendapatkan kepercayaan. Nah, disinilah pentingnya membangun personal brand yang lahir dari passion. Passion ini bakal bikin identitas kamu lebih autentik dan gampang nyampe atau gampang dikenal orang.

Pertama, kamu harus tahu dulu passion kamu ada dimana. Banyak anak muda sekarang yang bingung soal ini karena semua hal menarik. Tapi  sebenarnya, passion itu hal yang bikin kamu rela capek, rela ngulang, dan tetap semangat walaupun hasilnya belum keliatan. Misalnya, kamu suka banget dunia desain grafis, suka ngulik warna, tipografi, sampai rela begadang buat bikin poster, itu tandanya passion kamu ada di sana. Kalau Passion ini udah jelas, maka personal branding Kmu bis mulai dibangun dengan dasar yang kuat.

Personal branding gak bisa di pisahin dari konsistensi. Lo nggak cukup bilang ke dunia kalau kamu passionate dan desain,  tapi kamu harus nunjukkin lewat karya nyata. Di era digital, platform kayak Instagram, TikTOk, atau LinkedIn bisa jadi etalase untuk nunjukkin karya kamu. Upload hasil desain, cerita proses kreatifnya, atau bahkan bikin tips sederhana buat orang lain. Dari situ, orang bakal liat konsistensi kamu dan pelan-pelan ngaitin identitas kamu dengan passion yang kamu tunjukkin. Intinya, jangan berhenti di kata-kata, tapi tunjukkin juga aksi nyatanya.

Selain konsistensi, penting juga untuk bangun nilai tambah. Passion doang nggak cukup kalau nggak bisa kasih manfaat untuk orang lain. Misalnya kamu suka musik, tapi gimana caranya musik itu bisa jadi nilai untuk audiens kamu? Bisa aja kamu bikin konten edukasi soal musik, bikin workshop kecil-kecilan, atau ngajarin orang bikin lagu. Dengan cara ini, personal branding kamu bukan cuma tentang "Aku suka musik", tapi juga "Aku orang yang bisa bikin musik jadi lebih deket sama orang lain". Nilai tambah inilah yang bikin kamu beda dari orang lain.

Nggak kalah penting, entrepreneur muda juga perlu mengasah storytelling. Orang gampang inget cerita dibanding sekadar produk. Kamu bisa mulai cerita perjalanan kamu, kenapa bisa jatuh cinta sama passion ini, apa tantangan yang kamu hadapin, gimana katuh bangunnya. Storytelling ini bikin personal branding kamu lebih manusiawi, lebih relatable, dan gampang nyantol di pikiran orang. Misalnya, kalau kamu cerita bahwa dulu kamu belajar desain cuma dari laptop tua yang sering nge-hang, tapi kamu tetap tekun, orang bakal lebih respect dibanding kamu cuma bilang "Aku jago desain".

Di sisi lain, jaringan atau networking juga bagian penting dari personal branding. Passion yang kamu punya bakal makin kelihatan kalau kamu mau berbagi dan kolaborasi. Ikut komunitas, seminar, atau project bareng orang lain bisa bikin identitas kamu makin kuat. Orang lain jadi tau, "Oh, dia emang serius di bidang ini, bukan cuman sekadar hobi doang." Networking bukan cuma soal cari keuntungan, tapi juga soal belajar dari dapet exposure yang lebih luas.

Terakhir entrepreneur muda harus siap beradaptasi. Dunia terus berubah, tren bisa geser cepat. Passion kamu tetap jadi pondasi, tapi cara kamu mengekspresikan passion itu bisa aja harus menyesuaikan. Misalnya, kalau dulu kamu nunjukkin passion lewat tulisan blog, sekarang kamu bisa upgrade ke podcast atau video. Fleksibilitas ini nunjukkin kalau personal branding kamu nggak kaku, tapi relevan sama zaman.

Kesimpulannya, membangun personal branding dari passion itu tentang gabungan antara identitas, konsistensi, nilai tambah, storytelling, networking, dan adaptasi. Passion bikin kamu beda, tapi cara kamu mengomunikasikan passion itulah yang bikin orang percaya dan ingat sama kamu. Sebagai entrepreneur muda di era modern, personal branding bkan cuman bikin kamu terlihat keren, tapi juga jadi pondasi kepercayaan yang nantinya bakal ngedorong bisnis kamu berkemmbang. Jadi, jangan cuman kejar uangnya, tapi bangun dulu identitas kamu dari passion yang kamu bawa. Dari situ, jalan menuju entrepreneur sukses bakal lebih terbuka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun