Mohon tunggu...
Ayu Lestari
Ayu Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Sosiologi UGM

Sedang belajar menulis dan sharing beberapa tulisan sederhana yang masih perlu banyak pengembangan selama perkuliahan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mudik sebagai Mobilitas Fenomenal Menjelang Hari Raya

24 Juli 2023   12:58 Diperbarui: 24 Juli 2023   13:01 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Potret Antrian Menuju Kapal di Pelabuhan Ciwandan (Sumber: Video langsung pada tanggal 19 April 2023, Pukul 10.36 WIB.) Dokpri

(Pengalihan Penyeberangan Pulau Melalui Pelabuhan Ciwandan-Merak/Panjang)

Fenomena Lonjakan Tajam Mudik Hari Raya

Mudik menjadi fenomena yang akan dialami ketika menjelang hari raya lebaran. Banyak orang memanfaatkan hari raya lebaran untuk berkumpul bersama keluarga. Seluruh anggota keluarga yang selama ini berpisah karena rantauan menempuh pendidikan, pekerjaan atau memiliki keluarga baru yang beda daerah menjadi ajang untuk berkumpul. Bukan lagi hal yang aneh ketika menjelang hari raya lebaran, kenaikan harga, kemacetan dan lonjakan pemudik terjadi. Berbagai kebijakan pemerintah pun dikeluarkan untuk mengantisipasi kepadatan dan kemacetan yang terjadi pra-hari raya lebaran. Salah satu kebijakan pemerintah yaitu pengalihan pelabuhan penyebrangan Jawa-Sumatra yang biasanya seluruh kendaraan lewat Pelabuhan Merak di Banten dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan khusus untuk kendaraan bermotor ke Pelabuhan Bakauheni dan Panjang di Lampung. Sedangkan Pelabuhan Merak sendiri hanya untuk kendaraan roda empat. Lonjakan pemudik terjadi pada H-3 dan H-2 sebelum lebaran, 15.148 pemudik motor pada 19 April 2023 yang melonjak tajam tiga kali lipat dari hari sebelumnya yaitu berjumlah 5.797 pemudik motor (CNN, 2023). Dikeluarkannya kebijakan pengalihan pelabuhan ini turut membantu agar terhindarnya kemacetan total akibat lonjakan pemudik khususnya pemudik yang akan menyeberang Pulau Jawa ke Sumatra. Pemerintah sudah memprediksi bahwa di tahun ini lonjakan pemudik akan cenderung jauh meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, oleh karena itu berbagai kebijakan dan persiapan menghadapi arus mudik yang padat sudah persiapkan jauh-jauh hari.

Menurut Kemenhub, jumlah pemudik tahun 2023 mengalami lonjakan sebanyak 123 juta orang dari awalnya 85 juta orang pada tahun 2022 dimana 20%nya adalah pemudik motor. Ada 65 kapal yang sudah disiapkan di Pelabuhan Merak, 12 Kapal Roro di Pelabuhan Ciwandan dan 3 kapal Pelni di Ciwandan-Panjang (CNN, 2023). Berbeda dari sebelumnya, pembelian tiket penyebrangan ini hanya melayani pemesanan online yang harus dipesan jauh hari karena pihak pelabuhan tidak melayani pembelian langsung di pelabuhan. Pemesanan yang hanya bisa dilakukan secara online untuk mendapatkan tiket penyeberangan ini di satu sisi dapat mengurangi potensi kemacetan dan kepadatan di pelabuhan nantinya. Namun, disisi lain penyebaran informasi yang jelas terkait prosedur baru pemesanan tiket online penyeberangan masih kurang, sehingga menimbulkan banyak misscommunication yang membuat pemudik akhirnya memilih untuk membeli tiket pada "calo" dengan harga yang lebih mahal dan secara tidak langsung mengakibatkan kemacetan baru lagi. Meskipun pihak pelabuhan sudah mengantisipasi lonjakan pemudik yang akan mengakibatkan antrian mengular dengan menyediakan fasilitas tenda dan kipas angin untuk setidaknya memberikan sedikit kenyamanan saat menunggu waktu untuk masuk ke kapal.

 

Analisis Faktor Lonjakan Mobilitas Mudik

            Menurut analisis dari observasi yang dilakukan terkait lonjakan arus mudik di tahun 2023 yang sangat tajam, ada beberapa faktor yang dapat menjadi motif mengapa lonjakan ini dapat terjadi:

  1. Euphoria Mudik setelah lama Pandemi

Pandemi memang banyak merubah pola-pola yang sudah terbentuk dari lama di masyarakat salah satunya mudik lebaran. Adanya kebijakan social distancing untuk menghambat proses penyebaran virus corona ternyata berpengaruh pada terbatasnya hubungan sosial secara fisik. Turut menjadi alasan akhirnya banyak orang menunda kepulangan mudik mereka. Ketika 2023 sudah kembali normal, menjadi ajang balas dendam untuk dapat berkumpul dan melakukan mobilisasi secara leluasa tanpa banyak batasan dan aturan sehingga wajar kalau lonjakan pemudik menjadi semakin tajam.

  1. Lapangan pekerjaan sudah mulai kembali normal

Pada saat pandemi ada banyak fenomena PHK besar-besaran sehingga pendapatan pun juga semakin terbatas. Keterbatasan ini juga turut menghambat proses mobilisasi mudik saat mudik lebaran sebelumya. Selain itu, konstruksi sosial yang terbentuk bahwa saat pulang dari rantauan akan melihat kesuksesan dari materi juga menjadi alasan orang untuk menunda mudik. Namun, saat ini lapangan pekerjaan sudah mulai kembali normal sehingga dapat menjadi bekal orang untuk melakukan mobilisasi mudik ke kampung halaman.

  1. Dukungan dari pemerintah

Pemerintah sudah memprediksi bahwa lonjakan mudik akan terjadi di tahun 2023 ini. Oleh karena itu, pemerintah sudah mempersiapkan hal ini jauh-jauh hari. Kebijakan, keamanan dan kesehatan sudah dipersiapkan. Salah satunya adalah posko kesehatan di pelabuhan dan tenda sepanjang jalur penungguan yang sudah disediakan untuk pemudik yang akan menyeberang. Selain itu, rest area yang sudah disediakan dengan baik di setiap jalan tol untuk menghindari kecelakaan dan keamanan saat melakukan mobilisasi. Hal ini setidaknya memberikan kontribusi kenyamanan saat melakukan perjalanan.

DAFTAR PUSTAKA

CNN. (2023, April 11). Ingat Pemudik Motor Nyeberang dari Pelabuhan Ciwandan, Bukan Merak. CNN Indonesia. Retrieved April 25, 2023, from https://www.cnnindonesia.com/otomotif/20230411094840-595-936091/ingat pemudik-motor-nyeberang-dari-pelabuhan-ciwandan-bukan-merak

CNN. (2023, April 21). 62 Ribu Pemudik Motor Menyeberang ke Sumatera, Puncak Arus Terlewati. CNN Indonesia. Retrieved April 25, 2023, from https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230421161842-20-940666/62-ribu pemudik-motor-menyeberang-ke-sumatera-puncak-arus-terlewati

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun