BLORA -- Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Giat 12 di Desa Gaplokan, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, mengadakan pelatihan pemanfaatan limbah minyak goreng bekas (jelantah) menjadi lilin aromaterapi. Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.
Wardah Khadiqotun Jannah, salah satu mahasiswa KKN Giat 12, menjelaskan bahwa minyak jelantah sebenarnya memiliki potensi ekonomi tinggi jika dikelola dengan tepat. "Kami melihat banyak limbah minyak goreng di masyarakat yang hanya dibuang begitu saja dan berpotensi mencemari lingkungan. Dari situlah muncul ide untuk melatih warga agar bisa mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual, yakni lilin aromaterapi," ungkapnya, Minggu (27/7/2025).
Pelatihan yang digelar di balai Desa Gaplokan ini melibatkan ibu-ibu PKK bersama 10 mahasiswa KKN Giat 12. Peserta diajak mempraktikkan langsung proses pembuatan lilin aromaterapi, mulai dari tahap penjernihan minyak, pencampuran bahan, hingga pencetakan.
Proses awal dilakukan dengan menjernihkan minyak jelantah menggunakan arang aktif, lalu didiamkan selama 2 hari hingga tampak lebih jernih. Setelah itu, minyak dimasak dengan teknik steam menggunakan mangkuk di atas air mendidih, kemudian dicampur dengan soy wax, pewarna dari krayon, serta aroma seperti vanila. Campuran tersebut dituangkan ke cetakan yang sudah dilengkapi sumbu, lalu dibiarkan mengeras selama 24 jam hingga menjadi lilin aromaterapi siap pakai.
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari warga, khususnya ibu-ibu PKK. Ketua PKK Desa Gaplokan menyebut pelatihan ini sangat bermanfaat karena membuka wawasan baru tentang pengolahan limbah rumah tangga. "Kami jadi tahu bahwa minyak jelantah bisa diolah menjadi produk ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi. Lilin aromaterapi ini bahkan berpotensi dijadikan cenderamata khas desa," ujarnya.
Melalui program ini, mahasiswa KKN Giat 12 UNNES berharap keterampilan yang telah diajarkan dapat terus dikembangkan warga, sehingga tidak hanya mendukung lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI