Perkembangan anak usia dini meliputi berbagai aspek penting, salah satunya adalah pengenalan lingkungan sekitar, termasuk tanaman. Mengenalkan tanaman pada anak berperan dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap alam, mengenalkan konsep ilmiah dasar, serta membangun kesadaran lingkungan sejak dini. Pengenalan ini mencakup kemampuan mengamati, mengenali bagian-bagian tanaman, serta memahami manfaatnya bagi kehidupan. Proses ini dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif melalui media pembelajaran yang kreatif, sehingga anak dapat belajar sambil bermain dan mengeksplorasi secara aktif.
E-book "Yuk Mengenal Tanaman" karya Ayuke Pebriani berhasil menarik perhatian anak-anak dengan desain yang lucu, penuh warna, dan interaktif. Ebook ini mengenalkan berbagai jenis tanaman sayur, buah, hias, dan obat beserta manfaatnya dengan bahasa yang mudah dipahami dan ilustrasi yang menarik. Kehadiran E-book ini sangat membantu lembaga dalam melaksanakan pengenalan tanaman yang menjadi bagian dari RPPH di TK. Media ini membuat proses pembelajaran lebih terstruktur dan menarik, memudahkan guru menjelaskan materi sesuai perkembangan anak, serta meningkatkan minat belajar dengan metode yang menyenangkan dan efektif.
Poster edukatif "Jaga Bumi dan Tanaman" karya Masayu Lutpiyah  menghadirkan visual yang menarik dan informatif untuk membantu anak-anak mengenal pentingnya menjaga lingkungan dan tanaman di sekitar mereka. Media ini merangsang anak untuk berinteraksi secara aktif dengan gambar dan tulisan melalui kegiatan menunjuk dan sejak dini menumbuhkan kepedulian lingkungan sekaligus melatih otot-otot halus di tangan saat menunjuk setiap elemen pada poster.
Sementara itu, video edukatif "Mengenal Tanaman bersama Ian" karya Jihan Fatin Nabilah memberikan pengalaman belajar yang dinamis dan menyenangkan. Anak-anak dapat mengikuti tayangan secara individual dan belajar mengenal tanaman melalui penjelasan yang disajikan dengan gaya yang menarik dan mudah dipahami. Video ini tidak hanya membangun wawasan pengetahuan anak, tetapi juga melatih konsentrasi dan pengamatan visual yang berkontribusi pada penguatan keterampilan motorik halus dan kognitif.
Respon dari pihak TK Faidhul Ulum sangat positif dan mengapresiasi karya-karya media pembelajaran yang disusun berdasarkan kebutuhan lembaga dan karakteristik perkembangan anak. Dalam sebuah wawancara, seorang guru mengungkapkan, "Kami sangat mengapresiasi mahasiswa PGPAUD UNNES yang telah memberikan karya dan implementasi media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan kami. Anak-anak sangat senang dan antusias saat menggunakan media tersebut dalam kegiatan belajar di sekolah." Pernyataan ini menegaskan bahwa karya mahasiswa tersebut diterima dengan baik dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran anak usia dini di TK tersebut.
Melihat antusiasme anak-anak dan dukungan lembaga, harapan besar ditujukan pada keberlanjutan implementasi media edukatif ini agar dapat terus digunakan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran anak usia dini secara konsisten dan berkesinambungan. Media pembelajaran yang inovatif dan kontekstual ini diyakini mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan, merangsang perkembangan motorik halus, serta mengembangkan aspek kognitif dan sosial-emosional anak secara seimbang. Keberlanjutan penggunaan media tersebut juga diharapkan dapat mendukung misi pendidikan PAUD dalam menyiapkan anak usia dini yang siap belajar dan berkembang optimal sesuai dengan potensi masing-masing.
Dengan capaian positif ini, inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa PGPAUD UNNES menjadi bukti nyata kontribusi pendidikan tinggi terhadap perkembangan pendidikan anak usia dini di Indonesia. Penerapan karya media edukatif berbasis kebutuhan yang nyata di lapangan tidak hanya memperkaya pengalaman belajar anak, tetapi juga meningkatkan kualitas pembelajaran TK Faidhul Ulum sebagai lembaga yang peduli dan responsif terhadap perkembangan peserta didiknya.
Kesimpulannya, implementasi karya media pembelajaran edukatif oleh mahasiswa PGPAUD UNNES di TK Faidhul Ulum menunjukkan keberhasilan dalam menjawab kebutuhan perkembangan motorik halus anak usia 5 tahun melalui pendekatan bermain individual. Respon positif dari lembaga dan harapan akan penggunaan berkelanjutan menegaskan pentingnya inovasi media pembelajaran sebagai salah satu tonggak dalam pengembangan pendidikan anak usia dini yang efektif dan bermakna. Inovasi ini sekaligus membuka peluang pengembangan lebih lanjut demi mendukung kemajuan kualitas pendidikan anak usia dini di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI