Mohon tunggu...
Ayu Indah Wulandari
Ayu Indah Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Art is fantasy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Periodik Unsur: Sistem Penentu Setiap Unsur Kimia

18 Oktober 2022   21:06 Diperbarui: 18 Oktober 2022   21:11 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Halo semua, pasti kalian sudah tahu mengenai sistem periodik unsur ini. Nah, jadi sistem periodik unsur ini memang tidak pernah lepas dari konsep-konsep dasar kimia, karena dengan sistem periodik inilah yang akan menentukan setiap unsur kimia yang terdapat baik di alam maupun di sekitarnya. Sistem periodik pertama kali diperkenalkan pada tahun 1864 oleh seorang kimiawan asal Inggris, yaitu John Newlands, beliau menyatakan bahwa jika unsur-unsur telah diketahui pada waktu itu disusun berdasarkan massa atom, sehingga setiap unsur kedelapan harus memiliki sifat yang mirip.

Selain itu, Newlands juga menyatakan bahwa hubungan yang istimewa itu disebut sebagai hukum oktaf. Lima tahun kemudian, seorang kimiawan Rusia, yaitu Dmitri Mendeleev dan seorang kimiawan asal Jerman, yaitu Lothar Meyer mengusulkan mengenai tabulasi unsur-unsur tersebut secara luas berdasarkan keteraturannya atau sifat yang terulang secara periodic. Penggolongan yang disusun oleh Mendeleev ini lebih baik, daripada Newlands karena disebabkan oleh dua hal, yang pertama, yaitu dalam penggolongan unsur-unsur tersebut sudah tepat yang dimana sesuai dengan sifat-sifat pada senyawa tersebut, selain itu adanya kemungkinan dalam meramal sifat-sifat dari beberapa unsur yang belum ditemukan. Misalnya, pada Mendeleev menyatakan bahwa adanya unsur yang belum ditemukan atau disebut sebagai eka-aluminium.

Dengan demikian, versi awal tabel periodik tersebut sudah jelas memiliki ketidakkonsistenan, misalnya pada massa atom argon (39,95 sma) yang mana lebih besar dibandingkan massa atom kalium (39,10 sma). Jika unsur-unsur tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom, argon akan menempati posisi yang ditempati kalium dalam tabel periodik modern. Namun tidak ada seorang ahli kimia yang akan menempatkan argon, suatu gas inert, ini dan perbedaan lainnya yang menyarankan adanya beberapa sifat yang mendasar lainnya selain massa atom yang merupakan dasar sifat periodik yang dapat teramati. Dengan menggunakan data percobaan melalui hamburan sinar α, Rutherford memperkirakan jumlah muatan positif dalam inti untuk beberapa unsur, tetapi pada tahun 1913 tidak ada cara umum untuk menentukan nomor atom.

Kemudian pada antara nomor atom dan frekuensi dari sinar x yang dihasilkan dari penembakan unsur yang sedang dikaji dengan elektron yang berenergi tinggi. Pada tabel periodik modern, biasanya akan menampilkan nomor atom dan diikuti dengan lambang unsurnya. Seperti yang sering kita ketahui, nomor atom tersebut juga menunjukkan jumlah elektron dalam sifat fisika dan kimia. Kegunaan dan pentingnya tabel periodik tersebut terletak pada fakta bahwa kita dapat menggunakan pemahaman tentang sifat-sifat umum dan kecenderungan dalam golongan atau periode untuk meramalkan sifat-sifat umum dan kecenderungan dalam golongan atau periode untuk meramalkan sifat-sifat unsur apa saja secara tepat.

Dalam penggolongan periodik unsur-unsur ini berdasrkan pada konfigurasi elektron pada unsur tersebut. Menurut jenis subkulit yang terisi pada unsur-unsur tersebut dapat dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu unsur utama, gas mulia, unsur transisi, lantanida, dan aktinida. Pada unsur-unsur utama tersebut adalah unsur-unsur yang terdapat pada Golongan I A sampai dengan Golongan VII A yang memiliki subkulit s atau p dengan bilangan kuantum utama tertinggi yang belum terisi secara penuh. Kemudian pada gas mulia tersebut mempunyai subkulit p yang terisi secara penuh. Kemudian pada logam transisi adalah unsur-unsur dalam Golongan 1B dan 3B sampai dengan 8B, yang dimana mempunyai subkulit d yang tidak terisi secara penuh atau mudah menghasilkan kation dengan subkulit d yang tidak terisi secara penuh. Kemudian pada unsur-unsur Golongan 2B, seperti Zn, Cd, dan Hg, yang dimana bukan merupakan unsur utama atau unsur transisi. Lalu pada lantanida dan aktinida atau disebut sebagai blok f karena kedua golongan tersebut memiliki subkulit f yang tidak terisi secara penuh.

Pada penggolongan periodik unsur ini, terdiri dari konfigurasi elektron, kation, dan anion. Pada pembentukan kation dari atom netral dari unsur pada golongan utama, satu elektron atau lebih dikeluarkan dari kulit n terluar yang dimana masih terisi. Lalu pada gas mulia, semua anion yang mempunyai konfigurasi elektron gas mulia yang stabil. Jadi, satu ciri khusus dari hampir semua unsur golongan utama tersebut merupakan ion-ion yang dihasilkan dari atom-atom netralnya yang mempunyai konfigurasi elektron terluar pada gas mulia, yaitu ns2np6. Ion-ion, atau atom-atom, dan ion-ion, yang mempunyai jumlah elektron yang sama, dan oleh sebab itu, konfigurasi elektron dengan tingkat dasarnya yang sama atau disebut dengan isoelektron.

Kemudian pada keragaman periodik dalam sifat-sifat fisika, yaitu terdiri dari muatan inti efektif. Pada muatan inti efektif ini adanya elektron-elektron sebagai perisai penyaring untuk mengurangi gaya elektrostatik antara proton yang bermuatan positif pada inti dengan elektron-elektron pada kulit terluar. Salah satu contoh pengaruh pada perisai elektron tersebut adalah energi yang diperlukan untuk mengeluarkan satu elektron dari atom yang berelektron banyak. Untuk atom-atom yang terdiri dari tiga elektron atau lebih, elektron pada kulit tertentu justru di perisai oleh elektron pada kulit yang bagian dalam, tapi tidak oleh elektron pada kulit yang lebih luar.

Kemudian pada jari-jari atom pada suatu logam merupakan setengah jarak antara dua inti pada atom-atom yang berdekatan. Kemudian pada unsur-unsur yang berupa molekul diatomik, maka jari-jari atomnya adalah setengah jarak antara inti dua atom pada molekul tertentu. Dalam kecenderungannya, jari-jari atom ditentukan oleh kuatnya elektron kulit bagian luar yang dimana ditahan oleh inti. Jika semakin besar muatan inti efektifnya, maka semakin kuat elektron-elektron tersebut ditahan dan semakin kecil jari-jari atomnya. Jika elektron-elektron yang ditambahkan untuk mengimbangi bertambahnya muatan inti tidak efektif dalam memerisai satu sama lainnya. Sehingga akibatnya, yaitu muatan inti efektifnya bertambah secara terus menerus, sedangkan bilangan kuantum utamanya tetap (n = 2).

Kemudian pada jari-jari ion, merupakan jari-jari kation dan anion. Jari-jari ion tersebut dipengaruhi oleh sifat-sifat fisika dan kimia pada suatu senyawa ionic. Jika atom netral sehingga dapat diubah menjadi suatu ion, yang dimana diharapkan pada ukurannya berubah. Jika atom membentuk anion, maka jari-jarinya akan bertambah, oleh sebab itu, pada muatan inti tetap sama tetapi saling tolak-menolak yang dimana dihasilkan dari elektron yang ditambahkan tersebut akan memperbesar daerah awan elektron. Jika kation lebih kecil dari atom netral, oleh karena pelepasan satu elektron atau lebih mengurangi tolak-menolak antar elektron-elektron tetapi muatan pada inti tetap sama, sehingga pada awan elektron menjadi mengkerut.

Nah, itu tadi merupakan penjelasan mengenai sistem periodik unsur, yang dimana pada materi ini memang sangat penting bagi kita, karena materi sistem periodik unsur ini berperan penting untuk mengetahui bahan menentukan unsur kimia yang akan tentukan, yang pastinya sistem periodik unsur ini sangat erat dengan kehidupan sehari-hari yang sering dikaitkan dengan fenomena-fenomena yang sering terjadi disekitar kita.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun