Mohon tunggu...
Ayu Fatmasari
Ayu Fatmasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tontonan Media Digital Menghilangkan Hafalan Quran Santri Ketika di Rumah

22 Mei 2024   07:35 Diperbarui: 22 Mei 2024   07:38 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam era digital yang semakin canggih, teknologi telah mempengaruhi cara kita berkomunikasi dan mendokumentasikan kehidupan kita. Salah satu contoh yang paling jelas adalah penggunaan media digital seperti TikTok, yang memungkinkan orang-orang untuk berbagi konten dan berinteraksi dengan orang lain secara global. Namun, penggunaan media digital yang tidak terkontrol juga dapat menimbulkan efek negatif pada perilaku keagamaan, seperti pada kasus santri yang menghilangkan hafalan Quran ketika dirumah. 

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan penggunaan media digital di kalangan masyarakat, termasuk di kalangan santri. Penggunaan media digital ini dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan agama dan menghilangkan kebiasaan tradisional mereka. Santri yang biasanya memiliki hafalan Quran yang baik dan memahami ajaran agama secara mendalam, kini dapat mengalami penurunan hafalan Quran dan kebiasaan agama karena penggunaan media digital yang berlebihan. Penggunaan media digital yang tidak terkontrol dapat menimbulkan efek negatif pada perilaku keagamaan, seperti Penghilangan Hafalan Quran: Penggunaan media digital yang berlebihan dapat menghilangkan hafalan Quran santri, sehingga mereka tidak lagi memiliki kemampuan untuk membaca dan memahami ajaran agama secara mendalam. 

Pengaruh Negatif pada Perilaku Keagamaan: Penggunaan media digital yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi perilaku keagamaan santri, seperti menghilangkan kebiasaan tradisional mereka dan menggantikan dengan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Pengaruh pada Kualitas Hidup: Penggunaan media digital yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi kualitas hidup santri, seperti menghilangkan waktu untuk beribadah, mengurangi kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain secara langsung, dan menggantikan dengan perilaku yang tidak seimbang. 

Dalam latar belakang ini, penting untuk memahami bagaimana penggunaan media digital dapat mempengaruhi perilaku keagamaan santri dan bagaimana cara untuk mengatasi masalah ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek penggunaan media digital pada perilaku keagamaan santri dan bagaimana cara untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam mengatasi masalah ini.

Tontonan media digital tidak secara langsung menghilangkan hafalan Quran santri ketika dirumah. Faktanya, tontonan media digital dapat membantu meningkatkan kemampuan santri dalam berpikir kritis dan kreatif, serta meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan teknologi yang lebih efektif. Dalam konteks ini, literasi digital dapat menjadi media yang memungkinkan untuk menanamkan pendidikan karakter, seperti tanggung jawab, jujur, hormat, dermawan, percaya diri, kepemimpinan, baik hati, dan toleran, yang sangat penting dalam pembentukan generasi penerus yang mampu bersaing di era digital dengan karakter yang kuat untuk bertindak secara moral dan etis dalam berinteraksi di dunia digital. 

Namun, perlu diingat bahwa peran orang tua, guru, dan pembimbing sangat penting dalam memberikan arahan dan bimbingan bagi para santri dalam menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab. Penggunaan teknologi harus disertai dengan kesadaran dan kemampuan pihak terkait, seperti keluarga, sekolah, dan pemerintah, untuk memastikan pemanfaatan internet yang sehat dan mendukung pembentukan karakter yang kuat pada generasi penerus. Dalam hal ini, tontonan media digital tidak secara langsung menghilangkan hafalan Quran santri ketika dirumah. Sebaliknya, tontonan media digital dapat membantu meningkatkan kemampuan santri dalam berpikir kritis dan kreatif, serta meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan teknologi yang lebih efektif. Dengan demikian, tontonan media digital dapat menjadi bagian dari strategi yang lebih luas untuk meningkatkan kemampuan santri dalam berbagai aspek, termasuk hafalan Quran, dengan cara yang lebih efektif dan efisien.


Bagaimana cara mengatasi kehilangan hafalan quran santri akibat penggunaan media digital?

Kehilangan hafalan Quran santri akibat penggunaan media digital tidak secara langsung terjadi. Faktanya, penggunaan media digital dapat membantu meningkatkan kemampuan santri dalam berpikir kritis dan kreatif, serta meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan teknologi yang lebih efektif. Dalam konteks ini, literasi digital dapat menjadi media yang memungkinkan untuk menanamkan pendidikan karakter, seperti tanggung jawab, jujur, hormat, dermawan, percaya diri, kepemimpinan, baik hati, dan toleran, yang sangat penting dalam pembentukan generasi penerus yang mampu bersaing di era digital dengan karakter yang kuat untuk bertindak secara moral dan etis dalam berinteraksi di dunia digital. Namun, perlu diingat bahwa peran orang tua, guru, dan pembimbing sangat penting dalam memberikan arahan dan bimbingan bagi para santri dalam menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab. Penggunaan teknologi harus disertai dengan kesadaran dan kemampuan pihak terkait, seperti keluarga, sekolah, dan pemerintah, untuk memastikan pemanfaatan internet yang sehat dan mendukung pembentukan karakter yang kuat pada generasi penerus. 

Bagaimana cara mengintegrasikan penggunaan media digital dalam pembelajaran quran santri

Integrasi penggunaan media digital dalam pembelajaran Quran santri dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, Menggunakan aplikasi digital untuk mempelajari Al-Quran: Santri dapat menggunakan aplikasi digital yang memuat Al-Quran dan terjemahannya untuk mempelajari dan memahami isi Quran. Aplikasi ini dapat membantu santri dalam memahami konteks dan makna ayat-ayat Quran dengan lebih baik, Menggunakan media sosial untuk berbagi informasi dan konten agama: Santri dapat menggunakan media sosial untuk berbagi informasi dan konten agama yang relevan dengan Quran. Hal ini dapat membantu santri dalam memantapkan pengetahuan dan keyakinan agama mereka, serta meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam berinteraksi dengan teknologi, Menggunakan platform digital untuk menonton konten-konten pendidikan agama: Santri dapat menggunakan platform digital seperti YouTube untuk menonton konten-konten pendidikan agama yang telah disiapkan oleh pendidik. Hal ini dapat membantu santri dalam memperluas pengetahuan dan wawasan mereka tentang agama, serta meningkatkan kemampuan dalam berpikir kritis dan kreatif

Menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif: Santri dapat menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memecahkan masalah yang terkait dengan Quran dan membangun motivasi santri dalam kegiatan belajar Menggunakan digitalisasi kitab-kitab kuning untuk memperdalam materi Quran: Santri dapat menggunakan digitalisasi kitab-kitab kuning untuk memperdalam materi Quran dan meningkatkan kemampuan dalam berinteraksi dengan teknologi. Hal ini dapat membantu santri dalam memahami isi Quran dengan lebih baik dan meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam berinteraksi dengan teknologi Dalam mengintegrasikan penggunaan media digital dalam pembelajaran Quran santri, peran orang tua, guru, dan pembimbing sangat penting dalam memberikan arahan dan bimbingan bagi para santri dalam menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab. Penggunaan teknologi harus disertai dengan kesadaran dan kemampuan pihak terkait, seperti keluarga, sekolah, dan pemerintah, untuk memastikan pemanfaatan internet yang sehat dan mendukung pembentukan karakter yang kuat pada generasi penerus

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun