Di zaman modern ini, berbagai penilaian publik terhadap diri individu merupakan suatu hal yang menjadi perhatian. Apalagi di era digital yang semakin canggih ini, banyak individu berlomba-lomba menunjukkan versi diri terbaiknya kepada publik melalui media sosial.Â
Tak jarang pula terlihat berbagai komentar-komentar positif yang mengarah pada kata-kata memuji atau bahkan komentar negatif yang mengarah pada kata-kata hujatan pun tak jarang pula terjadi.
Tak hanya di media sosial, di kehidupan nyata pun terjadi suatu penilaian sosial. Penilaian sosial ini lama-kelamaan menjadi suatu standar sosial yang di mana standar sosial tersebut seakan-akan menjadi tolok ukur baik atau buruknya seseorang.Â
Hal tersebut dapat kita lihat di kehidupan sehari-hari, misalnya seperti pendefinisian orang pintar itu adalah murid yang memiliki nilai matematika lebih dari 90. Padahal hal tersebut tidak bisa menjadi patokan seseorang itu adalah murid pintar atau tidak.Â
Selain itu, ada juga yang mendefinisikan perempuan cantik itu adalah perempuan yang memiliki kulit putih, bertubuh langsing, atau bahkan berambut lurus. Berbagai individu pun banyak yang melakukan diet demi memenuhi standar sosial tersebut.Â
Hal ini tentunya dapat menghilangkan jati diri individu itu sendiri. Seseorang yang biasanya makan tiga kali dalam sehari menjadi menahan diri untuk tidak makan demi memenuhi standar sosial tersebut agar tubuhnya tidak menjadi gemuk.
Selain menyebabkan hilangnya jati diri, standar sosial juga dapat menyebabkan individu memiliki rasa insecure. Insecure merupakan keadaan di mana individu merasa takut yang mengarah pada ketidakpuasan atau ketidakyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri (Mu'awwanah, 2017).Â
Standar sosial yang ada dapat membuat individu merasa bahwa dirinya kurang baik dibanding dengan orang lain. Biasanya individu yang tidak berhasil memenuhi standar sosial, maka ia akan cenderung dibeda-bedakan dengan orang yang berhasil memenuhi standar sosial.Â
Selain itu, ketidakberhasilan dalam memenuhi standar sosial juga dapat memunculkan berbagai stigma atau komentar negatif dari orang sekitar.Â
Hal tersebut tentunya membuat orang merasa insecure dan dapat membuatnya terpaksa untuk memenuhi standar sosial yang padahal hal tersebut tidak mencerminkan jati dirinya sendiri.