Rasa cinta tanah air merupakan cara berpikir,bertindak,serta berwawasan dalam menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan sendiri. Hal ini juga salah satu wujud dalam menghormati jasa pahlawan yang dahulu kala juga lebih mengedepankan kepentingan bangsa daripada kepentingan dirinya sendiri. Sebagai contoh, karakter nasionalis dapat dimulai ditanamkan pada siswa yang rela baris di depan sebagai pemimpin upacara maupun sebagai anggota upacara yang secara khidmat mengikuti proses upacara hal sekecil itupun juga merupakan bentuk contoh cara menunjukkan rasa cinta tanah air.
Sebenarnya tidak hanya tawuran yang dapat melumpuhkan karakter siswa, bullying atau tindakan mengolok-olok sesama siswa juga dapat melumpuhkan karakter siswa karena korban bullying ini merasa terancam dan tidak memiliki teman. Sehingga ia tidak dapat berkembang secara baik karena minimnya wawasan serta kurangnya teman untuk saling bertukar pendapat.Â
Hal-hal inilah yang juga harus diperhatikan oleh pendidik supaya mereka menegtahui bagaimana cara menindaklanjuti siswa yang terkena dampak dari bullying.Â
Karena korban bullying umunya takut dalam mengemukakan pendapat serta kurang percaya diri. Poin penanaman karakter tersebut kurang lebih sudah dapat mewakilkan perubahan karakter siswa agar menjadi pribadi yang baik serta dapat meminimalisir perpecahan dan tawuran yang sering terjadi pada siswa.Â
Tidak melakukan tawuran juga merupakan bentuk cinta tanah air karena siswa tidak melupakan tujuan utamanya sebagai siswa yang mencari ilmu guna meneruskan harapan-harapan pahlawan yang belum terwujud.Â
Penanaman karakter juga harus ditanamkan bukan hanya dari pihak sekolah saja, orang tua juga merupakan komponen utama sebagai perubahan karakter siswa agar lebih baik tentunya karena guru sebagai komponen pendukung.Â
Selain itu, guru hendaknya melakukan sidak terhadap siswa baik itu disaat pagi hari ketika siswa berangkat sekolah maupun pada saat jam istirahat karena ditakutkan jika siswa sudah memiliki rencana untuk tawuran serta membawa barang senjta tajam sebagai bekal untuk melakukan tawuran serta menindak tegas pelaku bullying  agar tidak semakin marak tindakan tidak terpuji tersebut.
*)mahasiswa PBSI Universitas Muhammadiyah Malang
     Â
     Â