Mohon tunggu...
Ayu Angeliani
Ayu Angeliani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Pemangsa Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem Zonasi PPDB

28 Juni 2019   06:05 Diperbarui: 28 Juni 2019   09:19 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tribunnews.com

Penerapan sistem Zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Budaya menimbulkan terbentuknya dua kubu, yaitu pro dan kontra.

Sistem Zonasi sendiri adalah sistem yang membuat para peserta didik baru yang mendaftar akan mendapat nilai lebih apabila mendaftar ke sekolah yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya. Tentunya ada sebagian orang yang diuntungkan dan dirugikan.

Dampak positif dari sistem zonasi ini tentunya lebih banyak dirasakan oleh masyarakan yang tinggal di sekitaran sekolah, sehingga nilai Ujian Nasional atau Nilai Rapot mereka tidak terlalu tinggi, mereka terbantu dengan nilai tambahan karena sistem zonasi ini. 

Disamping itu, ada juga masyarakat yang dirugikan, apalagi yang merasa memiliki nilai Ujian Nasional dan Nilai Rapot yang lebih tinggi tetapi tidak lolos seleksi karena kalah dengan masyarakat yang tinggalnya lebih dekat dengan sekolah.

Bukan hanya masyarakat yang merasa dirugikan, pihak sekolah pun banyak yang merasakan dampak negatifnya, khususnya sekolah yang di cap favorit. 

Sekolah yang tadinya di cap favorit karena kualitas peserta didiknya tinggi lama kelamaan menurun kualitasnya karna sistem ini. Jangankan untuk meningkatkan kualitas, untuk mempertahankan saja rasanya sudah sulit akibat sistem ini.

Namun, kita sebagai warga Negara yang patuh akan aturan harus menghargai hasil kerja keras KEMENDIKBUD dalam menjadikan sistem zonasi ini sebagai sistem dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) karena pasti semuanya sudah difikirkan secara matang untuk manfaat dan konsekuensinya di kemudian hari. (Angel)

Semoga Bermanfaat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun