Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah mata kuliah wajib pada jenjang strata 1 di Universitas Pendidikan Indonesia yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa. Kegiatan KKN UPI sebagaimana sudah terlaksanakan mulai 11 Juli 2022 – 10 Agustus 2022 yang mengusung tema “Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat berbasis SDGs Desa dan MBKM” .
Sustainable Development Goals (SDGs) secara eksplisit memiliki tujuan untuk memberantas kemiskinan dan kelaparan, mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara, memperbaiki manajemen air dan energi, serta mempengaruhi langkah urgen untuk mengatasi perubahan iklim.
Sebagai upaya untuk mencapai target SDGs tentunya memerlukan penanganan program yang berkesinambungan dan konsisten dengan konteks kelokalan. Adapun permasalahan yang masih tinggi saat ini yaitu tingginya angka kemiskinan (22,76 juta), pengangguran nasional (5,61% dengan usia muda 19,54%), kekurangan gizi (19,6%) dan masih terdapat masalah lain yang harus menjadi perhatian kita bersama.
Target dari program KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDGs Desa dan Rekognisi MBKM salah satunya yaitu terlaksananya pemberdayaan masyarakat berbasis SDGs Desa melalui program desa tanpa kemiskinan, desa peduli kesehatan, desa peduli pendidikan, desa ramah perempuan, desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli lingkungan, desa berjejaring dan tanggap budaya serta Rekognisi MBKM.
Pada saat tahapan kegiatan pertama yaitu melakukan survei lokasi kami mengalami kendala untuk dapat meninjau, hal tersebut dikarenakan lokasi tambak budidaya berada di pinggir Pantai Pataya dan saat itu air laut sedang pasang. Sehingga kami tidak dapat meninjau lokasinya secara langsung, namun Pak H. Mohammad Wantun Rifa’i (H. Wantun) selaku pemilik budidaya rumput laut memberikan opsi lain yaitu meninjau lokasi tambak rumput laut milik rekannya.
Tahapan kegiatan kedua FGD, kami mengajukan beberapa pertanyaan kepada pemilik budidaya tersebut untuk mengetahui bagaimana proses dan sistem budidaya rumput laut yang dilakukan.
Pertanyaan pertama yang kami ajukan yaitu terkait dengan sudah berapa lama beliau melakukan budidaya rumput laut, beliau menjelaskan bahwa “kalau usaha rumput laut terus terang kami belum lama, sekitar baru satu tahun dan baru melakukan uji coba tetapi hasil yang didapatkan ini cukup memuaskan”. Pertanyaan selanjutnya terkait dengan metode pembudidayaan yang dilakukan, menurut pak H. Wantun “metode atau mekanisme budidaya ini sebenarnya tidak terlalu sulit, yaitu hanya membutuhkan air asin dan yang bagus itu di pinggir pantai posisi tambak budidaya itu dilakukan penebaran/penanaman kemudian selang 4 bulan kemudian baru melakukan panen”.
Proses panen diantaranya adalah pengambilan rumput laut di tambak, rumput laut yang diambil kemudian dijemur maksimal 2 hari di bawah sinar matahari atau dalam kondisi cuaca panas jika sudah kering kemudian langsung bisa dijual kepada pelanggan. Penjualan hasil panen rumput laut ini dijual kepada distributor atau pengepul dan mayoritas dari Kabupaten Indramayu.
