Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seberapa Besar "Like" yang Kamu Harapkan dari Postingan di Medsos?

22 Maret 2022   14:37 Diperbarui: 22 Maret 2022   14:48 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang anda rasakan bila dalam waktu satu-dua jam kemudian tidak ada yang memberi respons berupa "Like", "Love", "memberi komentar", atau "share" kepada setiap postingan anda di sosial media, entah itu di Facebook ataupun Instagram ?

Suami saya bahkan pernah menjawab "Saya disuruh kirim 'Like' ke istri saya, setelah di beri 'like' langsung tersenyum dan tidurnya nyenyak, kalau tidak dia gelisah. Tawa saya pun meledak ketika suami menjawab hal ini.

Begitulah yang di namakan "Esteem Economy" . Menurut Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya "The Great Shifting" , manusia saat ini sering gelisah bukan karena hal hal nyata yang dirasakan atau di lakukan kaum generasi nyata dengan bermain di lapangan, atau permainan traditional lainnya sewaktu generasi Baby Boomers (Generasi orang tua ) kita dulu sering lakukan. Tetapi saat ini "Manusia baru" atau kids zaman now yang hari harinya di isi dengan perekonomian kita adalah manusia "cyber". Teknologi telah mengubah pikiran, perasaan dan tindakan manusia.

Seorang pioneer cyber psychologist Marry Aiken mengatakan bahwa "ketika menapakkan kaki ke semak semak belukar ,intuisi manusia langsung mengatakan, "Awas ular!". Namun, di dunia cyber, kita belum punya intuisi apa pun.

Dalam kanal Youtube Deddy Corbuzier yang tayang hari ini (22 Maret 2022) , dengan bintang tamu nya Rudy Salim, membahas juga bagaimana saat ini demi mendapat sebuah 'Pengakuan Kaya/Tajir/ Crazy Rich ,bahkan 'Sultan' , seseorang rela meminjam barang barang yang bernilai mewah (luxury) sekaligus 'pura pura beli' hanya demi konten yang ingin di tampilkan nya untuk sekedar mendapat 'Pengakuan'.

Manusia cyber mempunyai cara sendiri dalam memenuhi kebutuhan rasa aman nya (safety needs) dan mendapatkan self esteem (kebutuhan akan adanya pengakuan) yang kita pelajari dalam Maslow's Hierarchy of Needs.

Foto foto diri,komplain komplain kecil ,share sesuatu tentang sebuah objeknya, semua itu karena menyangkut 'pengakuan diri'. Dimana seseorang merasa exist mendapatkan "pengakuan" berupa pujian,jempol, share,like ataupun komentar komentar di media sosial yang menjadi penting bagi kids zaman now.

Pakar Management Prof.Rhenald Kasali pernah menjelaskan leisure yang dulu di gambarkan sebagai menikmati waktu luang dan berekreasi terlihat telah bergeser . Leisure yang kita kenal di abad 21 ini benar benar berbeda.  Di sini lah telah terjadi shifting dari leisure ke self esteem.

Kini,gambaran tentang ekonomi anak anak muda yang kita sebut sebagai esteem economy. Kumpulan dari manusia manusia yang rindu pengakuan.

Teknologi telah menggeser cara manusia dalam mengisi waktunya. Kita semua tentunya memerlukan leisure,free time untuk bersenang senang, ngopi ngopi, jalan jalan , dan menikmati kebebasan dari rutinitas bekerja atau belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun