Bekerja '247' (24 Jam 7 Hari) Bagi Pelayan Masyarakat (Civil Servant)

Pernah mendengar yang namanya Tools "HIGRID 247" ? Dalam  dunia informatika mungkin tools ini tidak asing lagi didengar, tools ini biasanya  digunakan dalam mengolah serta memproses "Big Data" (Data Besar) secara cepat dan efisien, sangat mudah dipakai,sederhana dan bahkan juga produktivitas akan meningkat tentu bagi user (pemakai) nya.

Nah, Tools 247 ini keren juga ya kalau saya pakai dalam menganalogikan bagaimana mengukur kemampuan dan produktivitas kinerja dari seorang individu, perusahaan dan bahkan untuk  pemerintah saat ini.

Seperti kita ketahui bersama, semua perkembangan arus berita dan informasi dari dunia digital yang kian pesat membuat pemerintah dituntut untuk selalu cepat,tepat,tegas dan tanggap dalam merespon apapun yang diterima serta memberikan data data yang akurat dan informasi yang benar untuk masyarakat.

"Kinerja itu sendiri kan merupakan  gabungan hasil kerja dari kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam tugasnya sesuai  tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya" (sumber : wikipedia) .

Pernah suatu saat di acara Rapat Kinerja Kantor suami saya beberapa waktu lalu disebuah kementerian, Ibu Menteri sempat melemparkan pertanyaan berikut :

" Pilih Gaji Tinggi atau Waktu Fleksibel ?" lantas Para pegawai pun serentak menjawab "Waktu Fleksibel".

"OK, saya setuju jika waktu fleksibel, tapi kalian harus "SIAP 247 (24 jam 7 hari)" kalau saya perintah dalam mengerjakan tugas jika dibutuhkan" ujar beliau saat itu.

Jawaban yang sangat tegas dan tentu bermakna sekali, dan kami melihatnya sebagai sesuatu yang sangat positif serta memotivasi.

Sejak dulu hingga kini, kunci Tools 247 inilah yang harusnya selalu dipakai oleh setiap insan khusus dalam hal ini pelaku pelayan masyarakat (Civil Servant) . 

Saya selalu mengambil contoh dari pasangan saya bagaimana dia sendiri telah menerapkan tools ini sejak lama. 

Adapun beberapa point hal dibawah ini bisa menjadi dasar  dari action yang dilakukan seorang Pelayan Masyarakat (Civil Servant) dalam bekerja : 

1. Seorang pelayan masyarakat hendaknya dapat bersikap responsif dan cepat saat menerima arus informasi yang diterima dan juga mampu dengan cepat melaksanakan tugas yang diberikan atasan dimanapun dan kapanpun sehingga tersampaikan juga output ke masyarakat dengan cepat.

2. Seorang pelayan masyarakat dan siapapun itu harus bekerja dengan hati. Hal ini menjadi sangat penting. Apapun pekerjaan yang dikerjakan dengan hati dan tanpa mengeluh pasti akan menghasilkan sesuatu yang  sangat BAIK. Hasilnya juga tentu akan baik bagi masyarakat.

3. Menikmati setiap pekerjaan yang diterima dengan mudah (Easy). Karena dengan begitu kita lebih bisa cepat mengerjakan tanpa beban apapun. 

4. Melakukan semua pekerjaan yang diterima dengan menikmati prosesnya (Enjoy). Jadi kalau sudah tidak merasa jadi beban ya pasti otomatis akan jadi lebih enjoy mengerjakannya.

5. Menerima semua pekerjaan yang masuk dengan perasaan betah melakukannya (Endurance),seperti sebuah energi yang tidak ada habis habisnya dalam mengerjakan dan mengerjakan kembali demi hasil terbaik. Intinya adalah Kerja,Kerja,Kerja. Karena ini sudah menjadi tanggung jawab apalagi bagi seseorang yang telah memilih menjadi "Abdi Masyarakat".

6. Seorang abdi masyarakat selalu di tuntut untuk bisa melayani masyarakat dengan cepat dan baik, Tools 247 inilah yang harus digunakan artinya bahwa mereka harus siap sedia waktu 24 jam dan 7 hari untuk masyarakat. 

Namun bukan berarti "work life balance" juga terabaikan, karena yang terpenting adalah bagaimana menerapkan management waktu didalamnya serta peran dan support dari keluarga menjadi kunci nyawa utama dalam sebuah kinerja setiap individu.

7. Tools 247 berarti juga bahwa seorang abdi masyarakat harus mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat dengan cepat,tepat,mudah diserap dan sederhana serta efisien (tidak rumit dan ribet) penyampaiannya ke masyarakat.

"Knowing yourself is the beginning of all wisdom" and it's start from "Your heart" to do it.
Karena sejatinya pelayan masyarakat "memang harus melayani" bukan "untuk dilayani".

Love

Ayu hendranata