Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki yang Tak Pandai Memilih Wanita

11 Agustus 2022   08:00 Diperbarui: 11 Agustus 2022   10:27 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Outfit: Edwardian dari Pinterest

Suatu siang aku berkhayal. Seandainya namamu ditulis di medsos, beserta cerita bagaimana kamu meninggalkan istri tercinta demi wanita lain, apa kamu akan mencariku?

Sekarang aku bertugas jauh di luar Jakarta. Mustahil kita bisa kopi darat dan kamu meninju mukaku. Sebagai gantinya kamu akan mengirimkan inbox, dirrect message, atau bahkan mencari alamat emailku. 

Tapi tidak penting untuk menyindirmu di medsos. Dan sebenarnya aku tidak terlalu peduli dengan masalah rumah tangga orang lain. 

Setiap pasangan pasti akan melewati takdir pernikahannya, bahagia ataupun menderita. Termasuk apa yang menimpamu saat ini. Jadi aku tidak perlu berandai-andai, sebenarnya.

Tapi yang mengusikku adalah acara ngopi kita sore itu. 

Kamu ingat, kita duduk berhadapan di sisi dinding kaca sebuah kafe sambil memandang hujan di luar. Tapi perhatianmu cepat teralih pada vokal wanita cantik dengan sackdress hitam dan rambut pendek.

Baca juga: Mawar Berduri

"Suaranya seksi," katamu. 

Aku sebenarnya sependapat, apalagi lagu yang dinyanyikan sangat dijiwai olehnya. Kisah tentang patah hati. Lalu kamu ingin tahu apakah ini pengalaman pribadi sang biduan?

Minggu-minggu berikutnya kamu pun mulai mendekati wanita itu, tanpa canggung apalagi malu. Namanya Tata, wanita tomboy nan elegan, ceritamu. 

Menurutmu Tata punya jiwa yang tangguh, terlihat dari bentuk rahang dan juga ruas tulang bahunya. Beda jauh dengan Lusi, istrimu. Yang katamu manja, tidak pandai membantu keuangan suami, apalah, apalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun