Ada perasaan gembira menyambut datangnya bulan suci ramadhan, bagi sebagian orang. Bukan karena niat beribadah sebanyak-banyaknya, tapi karena kesan di dalamnya.
Bahwa bulan ramadhan adalah bulan penuh berkah, penuh santunan. Banyak dermawan yang memberikan uluran tangan. Lebih giat berbagi di bulan ini.
Sebelum dilaksanakan sholat magrib di masjid, momen (menurut KBBI berarti: saat) buka puasa bersama pun sungguh berkesan. Banyak makanan telah disediakan. Semua gratis tak perlu membayar. Suasana hangat penuh kekeluargaan.
Saat ramadhan hampir berlalu, kaum fakir, miskin, muallaf mendapat pembagian zakat fitrah dari panitia masjid. Apalagi bila menerima dari dua masjid, double deh senangnya!
Inilah salah satu keindahan agama Islam. Ada ajaran empati kepada sesama. Ada perintah bersedekah di dalamnya. Ada perintah mengeluarkan zakat fitrah dan harta. Yang semuanya itu akan mendapat balasan pahala dan syurga dari Allah swt.
Dalil bersedekah mendapatkan pahala yang banyak, terdapat dalam QS Al Hadid: 18
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.
Sejarah munculnya parcel
Parcel yang dulunya disebut hamper sesungguhnya sudah ada sejak 1066 pada zaman pemerintahan William I.
Parcel pertama kali dikenalkan oleh orang Perancis kepada masyarakat Inggris sebagai sumbangan. Isinya berupa makanan dan minuman untuk beberapa minggu.