Mohon tunggu...
Ayom Budiprabowo
Ayom Budiprabowo Mohon Tunggu... Insinyur - Bersyukur dan berpikir positif

Alumni Undip, IKIP Bandung dan STIAMI. Pernah bekerja di SPP Negeri Ladong, Universitas Abulyatama Aceh dan Pemda Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kiat Mengelola Pasar Ikan Parung

14 Maret 2020   03:21 Diperbarui: 14 Maret 2020   03:32 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Selain itu tumbuh kegiatan ekonomi lainnya, seperti penyedia air untuk  ikan, penyedia gas oksigen, jasa transportasi, parkiran kendaraan dan warung makan-minum. Dengan demikian pasar ikan menjadi pengungkit dan penggerak perekonomian. Hal ini tentu merupakan andil dari keberhasilan kinerja pengelola pasar.

Menurut Pak H Damo, selaku Pengelola Pasar, bahwa  kiat mengelola pasar ikan Parung adalah sebagai berikut :

(1) Hilangkan praktek percaloan, artinya penjual ikan adalah pemilik ikan.

(2) Tidak ada pungutan liar terhadap pedagang oleh siapapun, kecuali retribusi resmi. Jika  ada permohonan sumbangan kepada pedagang, maka harus izin pengelola pasar.  Bisa jadi pemohonan ditolak kalau asal-usul pemohon tidak jelas.

 (3) Semua pedagang  pasar ikan Parung harus memiliki legalitas. Jika diketahui ada "pedagang liar" melakukan transaksi jual beli dalam area pasar, maka diminta keluar atau dikenakan aturan denda.   

(4) Setiap pedagang harus jujur, misalnya dalam hal jumlah ikan dan literan benih ikan

(5) Biaya sewa lapak dipatok relatif murah dan tidak memberatkan pedagang, yaitu antara Rp. 800.000,-  sampai dengan Rp. 1.125.000 per tahun tergantung ukuran lapak dan jumlah pedagang  per lapak.

(6) Berupaya melengkapi dan memperbaiki fasilitas pasar, seperti pemasangan atap lapak, pembangun musholla yang representatif, perbaikan jalan pasar dan penyediaan lahan parkir

(7) Membuat kelompok pedagang ikan dalam kelembagaan badan hukum koperasi, yaitu Koperasi Perhimpunan Pedagang Ikan Hias yang diketuai Pak Haji Damo. Melalui koperasi terbangun rasa kebersamaan dan kekeluargaan dalam berusaha. Jumlah anggota koperasi mencapai 200 pedagang. Fasilitas pinjaman  Rp. 2.000.000,- bagi anggota koperasi yang "konditenya baik" atau diarahkan untuk mengambil fasilitas KUR  BRI.  

(8) Senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberi petunjuk jalan terbaik untuk kemaslahatan dalam mengelola pasar ikan Parung.

Melalui penerapan taktik tersebut, maka diharapkan dapat memberi kemudahan berusaha bagi pedagang dan memberi kepuasan bagi pembeli. "Kesan baik" pengunjung pasar jadi promosi efektif bagi khalayak, bahwa benar pasar ikan Parung " terbesar", "termurah" dan "terlengkap".

*) Pemerhati Kelautan dan Perikanan, Domisili Kabupaten Sukabumi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun