[caption id="attachment_176640" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS)"][/caption] Jam 07.00 WIB loket penjualan tiket di Stasiun Pasarsenen untuk kereta kelas ekonomi telah dibuka. Antrian pun sudah mengekor sejak beberapa menit sebelumnya. Hari ini memang H-7. Hari pertama pemesanan tiket semua jenis kereta kelas ekonomi untuk perjalanan hari Kamis depan tanggal 22 Maret 2012. Libur panjang, biasanya jumlah pengantri membludak. Kira-kira baru berjalan sekitar 5 menitan, ada pengumuman dari salah seorang petugas yang menginformasikan bahwa untuk pemesanan tiket kereta ekonomi KA Bengawan (relasi Tanah Abang - Solo Jebres) sudah tidak bisa dilayani, karena tiket sudah habis terjual. Ada tanda tanya keraguan muncul di benak saya. Mungkinkah tiket kereta yang jumlahnya lebih dari 700 kursi (jika diasumsikan satu rangkaian terdiri dari 7 gerbong saja) mampu terjual hanya dalam hitungan 5 menit saja? Setahu saya untuk kereta yang berangkat dari Jakarta, pemesanan tiket ekonomi secara online hanya bisa dilayani di Stasiun Jakarta Kota, Pasarsenen, Jatinegara, Bekasi dan stasiun pemberangkatan (Tanah Abang). Pernah saya mencoba menghitung rata-rata waktu yang diperlukan salah seorang pemesan di Stasiuan Pasarsenen, mulai menyodorkan formulir, menerima tiket, membayar, dan menerima uang kembalian sampai meninggalkan tempat, kurang lebih memakan waktu antara 8-12 detik, itu sudah waktu yang relatif cepat pelayanan yang diberikan oleh petugas loket. Artinya dalam waktu 5 menit, jika rata-rata setiap pemesan terlayani dalam waktu 8 detik dan jika 1 pemesan hanya boleh memesan untuk 1-3 penumpang, berarti rata-rata dalam waktu 5 menit hanya bisa menjual sekitar 38 tiket ( [ 5 x 60 detik] : 8 detik). Untuk menjual sejumlah 700 tiket dalam waktu 5 menit setidaknya diperlukan minimal sekitar 18 loket antrian ( 700 tiket : 38 tiket) yang tersebar di 5 stasiun yang melayani pemesanan tiket ekonomi secara online tersebut. Apa iya ya, semua pengantri yang berada di barisan pertama semuanya kepengen memesan tiket KA Bengawan? Rasanya tidak mungkin. Pasti para pengantri di barisan terdepan memesan untuk tujuan dan jenis kereta yang berbeda-beda. Apalagi berbeda-beda tujuannya, belum lagi kalau pemesan kadang menyempatkan untuk tanya-tanya kepada petugas loket, bisa jadi jumlah yang bisa dilayani menjadi lebih sedikit dan waktu pelayanannya menjadi lebih lama untuk menghabiskan tiket kereta yang sama di masing-masing loket antrian. Tapi kalau kenyataannya memang demikian. Berarti patut saya acungi jempol dua untuk PT KAI DAOP 1 Jakarta, karena telah memberikan pelayanan dalam penjualan tiket kelas ekonomi yang super prima. Petugasnya cekatan dan perangkat mesin pencetak tiketnya bekerja dengan sangat cepat. Bisa dibilang pelayanannya lebih cepat daripada antrian pembayaran rekening listrik atau PBB di bank. Hebat..hebat...! KA Bengawan relasi Tanah Abang - Solo Jebres menjadi kereta terfavorit di kelasnya. Mengingat hampir setiap Jumat atau menjelang liburan panjang, KA Bengawan lah yang paling cepat habisnya. Mudah-mudahan saja dugaan saya salah, cepat habisnya penjualan tiket KA Bengawan dan biasanya tak lama kemudian disusul dengan KA Progo (relasi Pasarsenen-Jogja Lempuyangan) karena pelayanannya memang super prima, bukan karena sengaja diblok sebagian untuk mengakomodir pemesan setia lainnya yang tidak melalui jalur antrian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI