Mohon tunggu...
Ayleen Huang
Ayleen Huang Mohon Tunggu... Dokter - Student

Mahasiswa Kedokteran UI

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Esai Isu Kedokteran Stem Cells

19 Agustus 2019   20:11 Diperbarui: 19 Agustus 2019   21:16 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

ISU KEDOKTERAN

Oleh Ayleen Huang

Stem cells atau biasa disebut sel punca adalah sel-sel yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi berbagai macam tipe sel-sel di dalam tubuh. Mereka berperan sebagai sistem reparasi atau perbaikan bagi tubuh. 

Terdapat dua macam sel punca : sel punca embrionik (terdapat pada sel-sel embrio) dan sel punca dewasa (terdapat dalam tempat-tempat tertentu seperti sumsum tulang orang dewasa). 

Stem cells berbeda dengan jenis-jenis sel lain dalam tiga faktor : mereka dapat membelah diri dan memperbarui diri dalam kurun waktu yang panjang, mereka tidak terspesialisasi untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu di dalam tubuh, dan mereka memiliki potensi untuk menjadi sel-sel yang terdiferensiasi (contohnya sel otot, sel darah dan sel otak).(1)

Sel-sel ini dikenal sebagai sel yang multipoten yang terdapat di dalam sumsum tulang orang dewasa dan dapat membelah diri dalam keadaan tidak terdiferensiasi. Selanjutnya, mereka dapat terdiferensiasi menjadi jaringan-jaringan mesenkim (jaringan ikat embrio yang akan berkembang menjadi jaringan ikat dewasa, pembuluh darah, limfe, beserta otot polos).(2) (3)

Berbeda dengan sel punca somatik dewasa, sel punca embrionik didapat dari sel-sel embrio yang masih dalam masa perkembangan memiliki sifat pluripoten, bukan multipoten. Apa bedanya? Sifat pluripoten berarti mereka dapat menghasilkan semua macam sel tubuh, namun tidak dapat menghasilkan struktur pendukung seperti tali pusat dan plasenta. 

Sedangkan sel-sel punca dewasa memiliki sifat multipoten, yaitu dapat menghasilkan beberapa jenis tipe sel dalam jaringan atau organ yang spesifik. Oleh karena itu, sel punca embrionik biasa dapat lebih dikembangkan dalam lingkup yang lebih luas dan biasa digunakan dalam penelitian.(4)

Meskipun memiliki potensi yang tidak terhingga, apakah kemampuan stem cells untuk dapat berdiferensiasi menjadi berbagai macam jaringan itu sebuah data yang akurat? Beberapa pihak berpendapat bahwa sel punca somatik dewasa tidak memiliki totipotensi yang sedemikian fleksibel. 

Memang sampai sekarang, para ilmuwan belum menemukan cara untuk memanfaatkan kemampuan sel punca itu secara optimal. Hal ini disebabkan karena potensi dari sel punca ini terlalu dilebih-lebihkan. 

Sel punca memang memiliki potensi untuk menjadi solusi berbagai penyakit, namun, pada saat yang sama, memiliki banyak keterbatasan dan limitasi. 

Sampai saat ini, penggunaan dan pemanfaatan sel punca masih merupakan bidang yang relatif baru, dan para ilmuwan masih harus melakukan riset dan penelitian untuk menemukan metode yang dapat berhasil sepenuhnya. 

Proses ini dapat memakan waktu bertahun-tahun, bahkan beberapa dekade demi meminimalisir efek samping dari penggunaan sel punca yang mungkin akan timbul. Kita harus mampu bersikap realistis dan tidak terlalu bergantung pada solusi melalui sel punca.(5)
Selain itu, penggunaan dan penelitian mengenai sel punca ini juga menimbulkan berbagai kontroversi di dunia kedokteran. 

Kontroversi ini bersumber kepada pertanyaan dasar apakah pengaplikasian bioteknologi itu benar secara moral? Tentunya dalam mempraktekkan rekayasa-rekayasa genetik seperti penggunaan stem cells ini perlu diperhatikan juga rasa hormat terhadap hukum dan hak-hak asasi manusia Indonesia. 

Terlebih lagi, dalam penelitian mengenai sel punca embrional, embrio yang menjadi sumber sel menimbulkan perdebatan sendiri. Demi memperoleh sel punca, embrio manusia diklon karena tentunya pengklonan ditentang oleh norma-norma agama. 

Karena embrio dianggap sebagai makhluk hidup dan dalam proses panen sel punca embrio dapat menjadi rusak dan mati, mulai timbul berbagai opini mengenai apakah embrio memiliki status yang sama dengan manusia atau hanya diperlakukan sebagai jaringan hidup tubuh.(6) 

Hal ini kemudian diatur dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 7 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa sel punca hanya bisa digunakan dalam tujuan  menyembuhkan dan memulihkan kesehatan dan tidak boleh dimanfaatkan untuk tujuan reproduksi. Sebagai tambahan, sel punca yang digunakan tidak boleh berupa sel punca embrionik, sehingga harus menggunakan sel punca dewasa yang didapatkan dari sumsum tulang.(7)

Stem cells atau sel punca memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi bermacam jaringan, oleh karena itu, sel-sel ini memiliki potensi yang amat luas untuk dipakai dalam bidang riset kesehatan dan medis. 

Selain berguna untuk menggantikan jaringan-jaringan yang rusak akibat penyakit, kita juga dapat mempelajari asal-usul kanker dan kecacatan sejak lahir dengan melakukan riset dan penelitian terhadap sel-sel punca ini. Contohnya adalah penyakit Parkinson, Alzheimer, spinal cord injury (SCI), diabetes, arthritis beserta penyakit jantung.(1)

Daftar Pustaka :
1.National Institutes of Health. Stem cells [Internet]. Bethesda : National Institutes of Health; 2016 Mar 29 [updated 2019 Apr 30, cited 2019 Aug 16]. Available from : https://medlineplus.gov/stemcells.html

2.Pittenger M F, Mackay A M, Beck S C, Jaiswal R K, Douglas R, Mosca J D, et al. Multilineage potential of adult human mesenchymal stem cells : abstract [Internet]. Washingt`on, DC : American Association for the Advancement of Science; 1999 Apr 2 [cited 2019 Aug 16]. 284(5411):143-7. Available from : https://science.sciencemag.org/content/284/5411/143.abstract

3.Hernawati. Bahan kuliah struktur hewan pada materi jaringan ikat [Internet]. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia; 2008 [cited 2019 Aug 16]. Available from : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197003311997022-HERNAWATI/FILE_22.pdf

4.International Society for Stem Cell Research. Cells in the human body [Internet]. Illinois : International Society for Stem Cell Research;[cited 2019 Aug 16]. Available from : https://www.closerlookatstemcells.org/learn-about-stem-cells/stem-cell-basics/

5.Daley G Q. Prospects for stem cell therapeutics : myths and medicines [Internet]. Elsevier; 2002 Aug 21 [cited 2019 Aug 16]. 12(5):607-13. Available from : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0959437X02003465#BIB19

6.Djauhari T. Sel punca [Internet]. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang; 2010 [cited 2019 Aug 16]. Available from : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/1064/1148

7.Anwar A. Penerapan bioteknologi rekayasa generika di bidang medis ditinjau dari perspektif filsafat pancasila, ham dan hukum kesehatan di indonesia [Internet]. Ambon : Universitas Pattimura; 2010 Okt [cited 2019 Aug 16]. 17(4):39-49. Available from : https://fhukum.unpatti.ac.id/download/jurnal-paper/sasi/JURNAL%20SASI%20VOL.17%20NO.4%20OKTOBER-DESEMBER%202011/5.%20PENERAPAN%20BIOTEKNOLOGI...A.%20Anwar.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun