Mohon tunggu...
sayyed BikailaRobbi
sayyed BikailaRobbi Mohon Tunggu... Dosen -

- the Good die young\r\n\r\n\r\n La Haula Wala Quwwata illa Billah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hikmah Dibalik kesalahan dan Lupanya Rasulullah?

8 Januari 2012   19:25 Diperbarui: 14 November 2015   19:53 2285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_154259" align="alignnone" width="480" caption="Sayyed EP"][/caption] Hikmah Dibalik kesalahan dan Lupanya Rasulullah?

Sayyed EP BikaiLaRobbi. inc

Tidak dipungkiri bahwa Rasulullah Muhammad adalah sosok publik figur yang paling banyak dibicarakan manusia sejagat raya ini. Sosok mulia yang memang tidak memiliki aib baik dari sisi lahir maupun batin. Pun begitu, tak jarang  kita sering mendengarkan  klaim-klaim negatif terkait pribadi dan kehidupan  sang Nabi, bahkan dari golongan muslim yang mengaku  paling relegius dan  berpegangan dengan Alqur’an dan Sunnah nabinya. 

 

Penilaian relative dari manusia awam memang sangat bertentangan dengan penilaian khusus dari mereka yang memahami jiwa Muhammad dari hakikat yang sebenarnya.  Toh bagaimanapun sebenarnya  tidak ada yang mampu memahami derajat kemuliaan pribadi Muhammad secara benar-benar benar.

 

 Bukankah untuk menilai sesuatu pastinya penilai harus memiliki kriteria diatas orang yang di nilai atau uji? Karenanya hanya Alllah Swt lah yang tahu siapa sebenarnya sang Kekasih Sejati ini. Masalah keterjagaan Muhammad dari segala bentuk dosa baik kecil maupun besar adalah sebuah keniscayaan dari predikat al’masum yang disematkan  Allah Swt untuk semua nabinya.

Bagaimana mungkin orang yang selalu terjaga dari dosa bisa melakukan hal-hal yang salah  dan negatif? Bukankah tidak sedikit umatnya dari manusia biasa khususnya para praktisi Tazkiyah Nafs ( Golongan orang yang konsentrasi menjaga dirinya dari semua sifat tercela) juga  hampir tidak pernah  melakukan sesuatu yang dilarang (haram), bahkan menjauhi segala amalan walaupun sebatas perkara  yang makruh maupun mubah yang masih diperdebatkan (subhat). Mereka  sangat inten untuk memasung diri dari  semua gerak-geriknya  kecuali amalan tersebut adalah perkara yang wajib dan sunnah saja. Kesalahan Muhammad Fakta mengenai kesalahan Muhammad telah banyak di singgung, baik itu dalam Al-qur’an maupun atsar Hadis yang diriwayatkan para sahabatnya.

 

Bukankah Muhammad pernah mensholati, mendoakan, mengubur dan memberi salah satu bajunya untuk dijadikan kafan Raja Munafik –Abdullah bin ubai bin salul- hanya  karena anaknya raja munafik tersebut merupakan salah satu sahabat loyal sang nabi?  Bukankah Muhammad pernah sholat dengan mengenakan sandal yang najis?  Muhammad juga pernah lupa untuk menggenapkan sholat Duhur empat rakaat, sehingga Sahabatnya –Dzul yadain- harus menegur kesalahan itu?  Dan masih banyak lagi kesalahan dan keluputan yang sejatinya adalah hal yang fatal bagi seorang Nabi? Ada apa dengan sifat keterjagaan (ma’sum) Muhammad,  sementara kita meyakini  se yakin-yakinnya bahwa  Allah swt sangat total dalam menjaga kehormatan derajat dan kemulian sang nabi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun