Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

PCB, Kegembiraan dari Banyak Kepala

20 Februari 2020   17:37 Diperbarui: 20 Februari 2020   17:31 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Steam.training.com. 

 

"Menulislah dengan gembira." Saya lupa-lupa ingat siapa mengucapkan kata-kata ini, antara Sutardji Calzoum Bachri atau Seno Gumira Ajidarma, atau Sapardi Djoko Damono , atau mungkin juga orang lain. 

Saya mengemukakan ini sehubungan dengan proyek penulisan - cerita fiksi -  bersama. Biasanya penulisan cerita bersama paling banyak dua atau tiga orang. Tapi ini banyak, lebih dari sepuluh orang. Ada memang penulisan bersama ( nonfiksi ) sampai lima orang, tapi biasanya hanya menyumbang ide. Penulisan tetap dilakukan oleh satu orang. Atau juga seseorang menjadi editor untuk mengumpulkan dan menyeleksi tulisan-tulisan dengan tema yang sama. 

PCB - proyek cerita bersama -  ini berawal ide kompasianer Lilik Fatimah Azzahra. Awalnya memang ada keraguan, apa mungkin ini bisa dilakukan. 

Bayangkan, ini dikerjakan dari grup penulisan yang sebagian besar belum pernah bertemu muka, yang tentu tidak tahu watak masing-masing. Mungkin hanya bisa sedikit membaca dari gaya tulisan. Juga penulis-penulis yang terlibat tinggal berjauhan. Melintasi provinsi, lintas pulau, bahkan lintas negara. Keberadaan Internet memudahkan semua itu. 

Kepingan cerita pertama memang ditulis sang penggagas ide, Lilik Fatimah Azzahra. Penulis berikutnya tinggal melanjutkan, mengembangkan ide, menambah tokoh, ada konflik baru, dan seterusnya, dengan ketentuan ada benang merah dengan tulisan sebelumnya.                                                

Di dalam hati tentu ada yang kurang 'sreg': Entah cara bertutur, atau konflik terlalu melebar, atau sedikit keluar rel. Tapi sejauh ini tetap asyik-asyik saja. Sang 'sutradara' -  Lilik  - memang ada menegur, tapi sebatas penggunaan dan kaidah-kaidah berbahasa. 

Kebayang, nggak, kalau ini dikerjakan sambil duduk bareng. Saya yakin cerita ini nggak akan pernah terjadi, karena semuanya akan mengedepankan ego masing-masing. Malah bisa berakibat saling tak enak hati, karena ada ide yang nggak diakomodir. 

Saya menyebutnya ini proyek kegembiraan. Kita saling belajar menghargai ide orang lain. Jangan dinilai dulu, cerita ini bagus atau tidak, sesuai harapan atau tidak, tapi bisa menyatukan ide dari banyak kepala, ini adalah sesuatu yang emejing. Indah! 

Terima kasih juga untuk Kompasiana, yang bisa menjadi rumah tempat saling belajar, saling bersilaturahmi, dan meluapkan bakat kepenulisan bagi banyak penulis. 

Tetap menulis, tetap belajar. Salam literasi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun