Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Salah Satu Penyebab Negeri Bekas Jajahan Inggris Relatif Lebih Maju

9 November 2022   16:29 Diperbarui: 9 November 2022   16:36 3148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selama ini sudah ada beberapa teori mengenai mengapa negara-negara jajahan Inggris itu sebagian besarnya relatif lebih maju dibandingkan negara-negara jajahan negara Eropa lainnya non-Inggris. Padahal baik Inggris maupun negara Eropa lainnya semacam Perancis ataupun Spanyol pada waktu merupakan negara-negara kaya dan kuat secara ekonomi, sehingga seharusnya secara otomatis akan mempengaruhi daerah-daerah koloni dan jajahan yang diharapkan dapat kecipratan rezeki dari induk semangnya.

Mungkin jawabannya adalah Inggris merupakan negara penjajah yang tercatat dalam sejarah memiliki tanah jajahan terbanyak dan terluas sepanjang sejarah peradaban umat manusia hingga abad 20. Dari benua Asia, Afrika, dan Amerika hampir pasti ada saja jajahannya Inggris, ditambah lagi sebagian tanah jajahan Inggris seperti Anak Benua India dan Amerika Utara merupakan daerah yang subur dan banyak menghasilkan kekayaan yang tidak sedikit yang membuatnya menjadi pundi-pundi keuntungan bagi imperialisme negara tersebut.

Dengan banyaknya negeri yang dijajah maka membuat Inggris tidak terlalu bergantung kepada satu atau dua tanah jajahan saja. Mereka dapat membagi cukup rata penghasilan yang didapatkan dari seluruh tanah jajahannya sebagai sumber pemasukan yang dapat diandalkan.

Mungkin hanya sedikit tanah jajahan yang benar-benar membuat Inggris bergantung, salah satunya adalah India. Hasil kekayaan India yang dirampok Inggris, membuat India menjadi sapi perahan utama bangsa imperialis tersebut dan itulah juga yang menjadi jawaban mengapa India pasca ditinggalkan Inggris tidak lantas langsung menjadi negara maju karena masih morat-marit dijarah kekayaannya oleh Inggris.

Situasi yang agak berbeda misalnya terjadi pada Belanda yang tanah jajahannya jauh lebih sedikit daripada Inggris. Dari sekian tanah jajahannya, bisa jadi hanya Hindia Timur alias Kepulauan Nusantara yang paling potensial untuk dapat dijadikan pemasukan paling penting kerajaan Belanda.

Akan tetapi argumentasi bahwa Inggris memiliki tanah jajahan banyak tampaknya juga masih diragukan karena ada satu lagi bangsa penjajah yang koloninya hanya kalah sedikit daripada Inggris, negara itu adalah Spanyol yang pernah menjadi musuh bebuyutannya. Spanyol hampir sama dengan Inggris karena mempunyai jumlah tanah jajahan yang sangat banyak, bahkan tidak menutup kemungkinan akan jauh lebih banyak seandainya tanah jajahan mereka tidak direbut sebagian oleh rival Eropanya seperti Inggris dan Perancis.

Disini terlihat bahwa penduduk yang berada ditanah jajahan ternyata tidaklah semaju perekonomiannya penduduk dikoloni Inggris. Sebagian besar negara-negara yang pernah dijajah Spanyol hingga saat ini masih dalam kategori negara miskin, contoh paling banyak ada di benua Amerika Selatan dan Tengah.

Atau mungkin yang menjadi faktor penyebab berbedanya taraf hidup perekonomian penduduk tanah jajahan itu karena sekularisme agama yang diterapkan oleh penjajahnya. 

Meskipun Inggris adalah negara penganut Kristen Anglikan yang kuat namun mereka sepertinya tidak terlalu memikirkan untuk menyebarkan agama Kristen pada penduduk tanah jajahannya, Inggris lebih mementingkan tujuan untuk mendapatkan profit keuntungan sebanyak-banyaknya daripada agenda Kristenisasi yang apabila itu dilakukan dapat menimbulkan resistensi penolakan dari penduduk koloni jajahannya yang berbeda agama sehingga dapat mengurangi kemungkinan semakin bertambahnya perlawanan yang eksesnya adalah biaya pengeluaran yang tidak sedikit.

Sebenarnya itupun juga telah diterapkan oleh Belanda yang lebih berfokus kepada pencarian keuntungan daripada penyebaran agama, bahkan sampai sempat ada himbauan terhadap para misionaris untuk menahan diri melakukan kristenisasi kepada penduduk jajahan yang beragama Islam karena sebelumnya sudah banyak terjadi pemberontakan yang memboroskan anggaran pengeluaran sang penjajah. Jadi mereka tidak mau lagi bertambah pemberontakannya, kalau bisa kestabilan dapat terwujud kedepannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun