Mohon tunggu...
Alex Sierra
Alex Sierra Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Author of Alexsierra.web.id

Yang Lemah tidak akan dapat menentukan apapun, bahkan kematian.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karma Among The Majority and Minority

21 Mei 2017   16:18 Diperbarui: 21 Mei 2017   16:27 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : www.awenwu.id

Dewasa ini , Masalah yang komplek Sering Terjadi dikarenakan Gesekan antara Perbedaan Pendapat dan Tidak adanya Toleransi Dalam Kebebasan Mengutarakan Pemikiran ataupun Kegiatan Lainnya , Sehingga Membuat Keadaan Menjadi Tidak Terkontrol.

Studi Kasus Belakangan , Lewat Pengaruh Kinerja Gubernur DKI Jakarta , Basuki Tjahaya Purnama Yang Merupakan Seorang Gubernur Keturunan Serta Minoritas dalam Negeri ini Pecah Dikarenakan Adanya Kontroversi yang Dibuat oleh Sang GUBERNUR. Jika Kita Menilai Melalui Kinerja Maka Sudah Tidak Dapat Dipungkiri Bahwa AHOK Merupakan Gubernur Jujur dan Berani yang Dimiliki oleh INDONESIA.

Namun Sensitif nya Tentang ISU AGAMA , Membuat Jalan Politik yang Berbasis Demokrasi di negeri ini Cenderung Dinilai Adanya Intervensi Oleh Pihak Mayoritas Di Dalam Negeri yang Berazaskan "BHINNEKA TUNGGAL IKA" ini.

Entah Mengapa Arti "BHINNEKA TUNGGAL IKA" ini Menjadi kurang Berpotensi untuk Menyokong Pembangunan dan Perubahan Dalam Negeri ini. Seakan-akan Mayoritas dan Minoritas akan Selalu Eksis dalam Perhelatan Pemilihan Pejabat dalam Negeri ini.

MINORITAS (TIONGHUA) HARUS BERADAPTASI DENGAN MAYORITAS

Apa yang Salah Dengan Kaum Minoritas Dalam Negeri ini ? Kami yang Mencoba Berbaur Tapi Kami yang Dihindari , Begitu pula Jika Menghindari Kaum Mayoritas Tentunya Kami juga Menjadi Kambing Hitam Dalam Negeri ini.

Bak Sepotong Buah Simalakama , Kami Menjadi Serba Salah. Jangankan Menyimpan Cita-Cita untuk Berguna Bagi Nusa dan Bangsa , Bisa Hidup Di Esok Hari dengan Nyaman Tanpa adanya Gangguan Sudah Menjadi Kesyukuran Tersendiri Bagi kami.

Dahulu Memimpikan Menjadi Tentara Merupakan Cita-Cita Manis Sewaktu Kecil , Tidak Tahu Mengapa Rasanya Di hembus Angin Kecil saja , Cita-Cita itu Menjadi Terkubur dalam Harapan Penuh Dendam.

Seperti Kata Bapak Wiranto

"Generasi Muda Tionghoa Tidak Hanya Fokus Berdagang"

→http://nasional.kompas.com/read/2017/01/26/15175571/wiranto.imbau.generasi.muda.tionghoa.tidak.hanya.fokus.berdagang.

Terus Dengan Pernyataan Bapak Wiranto Tersebut , Masih mungkinkah Kami yang Minoritas untuk ikut Berperan Bagi Nusa dan Bangsa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun