Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memutuskan Jadi Sebuah Keputusan

17 September 2020   15:29 Diperbarui: 12 Desember 2020   22:28 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Olah Pribadi/Pixellab


Namanya Egi, masih muda. Usianya 20 tahun lebih sedikit. Wajahnya mirip aktor kenamaan Roy Marten, bahkan ada mirip juga dengan Rudy Salam. Keduanya adalah public figur, beruntung sekali Egi memiliki paras tampan yang mirip dua aktor tersebut.

Sebenarnya Egi anak yang baik dan penurut, tapi sayang, alangkah disayangkan ketika seorang Egi mengambil satu keputusan yang terburu-buru di satu kejadian, yang Egi tengah kurang peka akan suasana.

Sebab menuruti emosi satu sisi, Egi kehilangan pekerjaan. Egi terdampak "Out of control", pendapatan pun melayang. Hari ini Egi memutuskan untuk "Resign", padahal sudah saya berikan beberapa kesempatan untuk memperbaiki apa yang sebaiknya diperbaiki.

Kecakapan seorang Egi patut diacungi jempol. Bahasa Inggris jadi santapan dia sehari-hari, jago gambar juga berkat terinspirasi dari beberapa anime populer. Egi memang seorang penyuka anime, namanya juga anak muda era sekarang.

Dia juga punya kelebihan yang lainnya, yang sangat bisa dikembangkan. Untuk kedepannya bisa jadi satu wujud keahlian dia, yang bisa diperhitungkan untuk jadi salah satu jalan meraup keberhasilan secara finansial.

Bakat adalah bakat, keahlian yang lainnya bisa bertumbuh kembang. Tapi ada satu yang krusial yang Egi belum sadari, yang mungkin karena faktor usia, atau faktor lingkungan di luar tempat dia bekerja dengan saya.

"Attitude"! Itu yang masih kurang bersahabat dengan Egi. Tata krama, sopan santun, budi pekerti, yang memang belum Egi kuasai. Egi masih belum menemukan celah terbaik, agar bisa berkomunikasi dengan gaya yang baik. Bukan hanya santun, tapi juga bisa lebih menghargai siapapun.

Hari ini Egi sudah menentukan pilihan, hari ini dia sudah mengambil keputusan. Saya sudah memberinya cukup banyak kesempatan, saya sudah berusaha menjadikan dia bukan karyawan, melainkan teman seperjuangan di satu perusahaan yang sama.

Egi adalah Egi, dan saya adalah saya. Keputusan harus saya ambil, demi tidak berdampak kurang sehat terhadap perkembangan perusahaan, dikarenakan satu orang.

DS, 17/09/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun