Mohon tunggu...
Aviashlihli afifa Milenuar
Aviashlihli afifa Milenuar Mohon Tunggu... Mahasiswa - @Aviashlihli

@Aviashlihli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Opini: Apakah Menggunakan Metode Hutan Mangrove Dapat Efektif dalam Penanganan Mitigasi Tsunami di Wilayah Pesisir?

14 April 2021   13:30 Diperbarui: 14 April 2021   15:51 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Indonesia merupakan negara maritim terbesar
di dunia yang memiliki laut terluas (3,9 juta km),pulau terbanyak (17.508 buah), dan terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada (81.000 km),serta kondisi ini harus diwaspadai,
karena kawasan maritim Indonesia merupakan
daerah yang secara tektonik sangat labil, selain
bahwa kawasan ini juga terkenal sebagai salah satu pinggiran benua yang sangat aktif di muka bumi.Selain itu, Indonesia juga memiliki kekayaangunung berapi, setidaknya dari 240 buah sekitar 70 diantaranya masih aktif. Dalam pemetaan gempa,wilayah pesisir Indonesia termasuk rawan terhadapbahaya tsunami.

Lantas bagaimana cara mengatasinya agar ekosistem laut diwilayah pesisir indonesia seimbang ?

Secara umum tsunami diartikan
sebagai pasang laut yang besar di pelabuhan.
Diposaptono dan Budiman (2005) mendefinisikan tsunami sebagai gelombang laut, dengan periodepanjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif(dapat berupa gempa bumi tektonik, erupsivulkanik, atau longsoran) yang terjadi melaluimedia laut.Kejadian bencana selalu menimbulkan banyak
kerugian baik jiwa maupun materi, karena
kurangnya kewaspadaan dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman bahaya. Bencana gempa bumi yang terjadi disertai dengan tsunami mengakibatkan wilayah pesisir rusak. Di lain sisi, wilayah pesisir Indonesia termasuk padat dengan
permukiman dan pembangunan. Sebagian besar
kota-kota penting di Indonesia pun terletak di
wilayah pesisir. Oleh karena itu upaya untuk
mengurangi atau meminimalisasi dampak yang
ditimbulkan oleh tsunami mengingat sifat merusak yang sangat besar menjadi sangat penting.

Upaya yang dapat dilakukan adalah

1) mencegah

perkembangan permukiman di wilayah pesisir,yang berbatasan langsung dengan laut. Berkenaandengan hal ini maka pemerintah harus mempersiapkan model tata ruang yangmemasukkan unsur resiko tsunami, 

2) membuat
zona penyangga, dengan tanaman mangrove
ataupun tanaman pantai lainnya seperti cemara pantai (Casuarina equisefolia), nyamplung(Calophyllum sp.), dan ketapang (Terminalia
catappa).

Lalu apakah Efektif menggunakan metode hutan magrove?

Hutan mangrove, dalam skala ekologis
merupakan ekosistem yang sangat penting,
terutama karena daya dukungnya bagi stabilitas ekosistem kawasan pesisir. Kestabilan ekosistem mangrove akan mempunyai pengaruh yang sangat
luas terhadap kelestarian wilayah pesisir. Mangrove sebagai ekosistem hutan, memiliki sifat dan ciri yang sangat khas, tumbuh pada pantai berlumpur dan muara sungai.

Serta ekosistem mangrove memiliki fungsi dan peran yang sangat kompleks, yang meliputi fungsi ekologis, sosial, dan ekonomi.
Dalam rangka mengurangi bahaya tsunami,
dan sekaligus untuk melindungi wilayah pesisir
dari ancaman abrasi, angin laut, penyusupan airasin ke arah daratan, menyerap bahan pencemar,serta mempertahankan produktivitas pantai dan laut, perlu dibuat zona perlindungan wilayah pesisir dengan pembangunan hutan mangrove ataupun hutan pantai. Peran hutan mangrove bagi
stabilitas wilayah pesisir, pentingnya hutan mangrove sebagai pelindung wilayah pesisir dari berbagai ancaman bencana alam, termasuk tsunami. Dan hutan mangrove juga dapat melestarikan adanya keterkaitan hubungan sosial dengan masyarakat setempat. Karena banyak di antara mereka yang membutuhkan mangrove sebagai tempat mencari ikan, kepiting, udang,maupun mendapatkan kayu dan bahan untuk obat obatan. Di samping itu secara ekonomi, hutan mangrove secara luas akan dapat melindungi nilaiekonomi maritim (Alikodra, 2002). Karena kemampuannya sebagai tempat berpijah berbagai jenis ikan dan udang komersial, ataupun habitat kepiting bakau.

ICZM

Nama : Aviashlihli Afifa Milenuar

Nrp : 01311840000055

Kelas : A

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun