Menikah adalah hal yang dinanti-nantikan oleh pasangan kekasih. Tentunya pernikahan harus di siapkan secara matang. Menikah bukanlah ajang perlombaan siapa yang menikah duluan adalah pemenangnya, tentu tidak seperti itu. Menikah juga bukan tentang mencintai seseorang kemudian menikahinya. Pada awalnya menikah memang datang dari kisah cinta.Namun, ada hal yang harus dipersiapkan sebelum melangsungkan pernikahan, yaitu di dasari dengan kesiapan mental, finansial, dan komitmen.Â
Pastinya sepasang kekasih seringkali membayangkan betapa enaknya menikah dengan orang yang kita cintai. Namun, Â menikah adalah momentum sakral. Menikah tidak hanya tentang cinta dan nafsu belaka. Hal yang harus kita perhatikan adalah komitmen yang kita jaga pada sebuah pernikahan supaya hubungan dapat bertahan hingga kakek nenek.Â
Fenomena yang sedang tren masa kini adalah pacaran. Apa itu pacaran? pacaran adalah bahasa yang kerap digunakan oleh anak muda dimana pacaran adalah hubungan cinta dari perempuan dan laki-laki. Dalam Islam dilarangnya berpacaran adalah karena itu termasuk perzinahan. Dalam Islam zina adalah perbuatan dosa besar.
Lalu, yang menjadi pertanyaan apakah bisa kita menikah muda saja agar terhindar dari zina?
Nikah muda bukanlah hal yang harus di takuti. Jika sepasang kekasih baik perempuan dan laki-lakinya mempunyai dasar kesiapan yang kuat, seperti mental, finansial, komitmen dan tanggung jawab. Namun, jika belum mempunyai kesiapan itu janganlah melangkah lebih lanjut ke jenjang pernikahan. Pernikahan adalah acara yang suci dan sakral. Jika pernikahan hanya didasari karena rasa takut berzina itu sama dengan mengobati sebuah penyakit dengan penyakit yang baru. Karena dalam pernikahan pastilah banyak pengorbanan dan kosekuensi yang di dapat.Â
Edukasi agama dan bimbingan orang tua sangat dibutuhkan untuk menghindarkan anak dari perbuatan zina. Edukasi tentang nikah muda pun harus dilakukan untuk menghindari hal yang tidak baik seperti perceraian akibat ketidaksiapan. Janganlah bermain-main dengan pernikahan
