Mohon tunggu...
Fitri Kusnayanti
Fitri Kusnayanti Mohon Tunggu... Freelancer

Ex-journalist (persma). Content writer and copywriter. Write articles with random and informative topics [K-pop and hallyu, woman empowerment, education, social and culture].

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Padjajaran EMS Project Collaboration Meeting

8 Oktober 2025   21:18 Diperbarui: 8 Oktober 2025   21:18 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan, sumber: Nikita Lutfi Adriyana

Inisiatif Organisasi Pemuda CARS Indonesia dalam Penanganan Pascakecelakaan dan Keselamatan Lalu Lintas

Kegiatan Padjadjaran EMS Project Collaboration Meeting, yang dilaksanakan pada Kamis (11/09/2025) di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, merupakan rangkaian akhir dari Padjadjaran EMS Model Project yang diangkat sebagai local action dari CARS Indonesia di tahun 2024---2025. Proyek ini diawali dengan adanya interview singkat serta penyebaran kuesioner kepada masyarakat Jatinangor. Nikita Lutfi Adriyana, Project Leader dari Padjadjaran EMS Model Project, mengungkapkan bahwa mayoritas masyarakat di Jatinangor masih bingung harus berbuat apa ketika terjadi kecelakaan lalu lintas. Banyak warga yang masih merasa takut untuk memberikan pertolongan pertama karena khawatir justru akan semakin mencederai korban. Oleh karena itu, sebagai kumpulan mahasiswa Kedokteran, mereka ingin berkontribusi dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara menolong korban kecelakaan dengan benar.

Keselamatan lalu lintas menjadi salah satu isu krusial di kawasan Jatinangor, yang dikenal sebagai pusat aktivitas mahasiswa dari berbagai kampus besar. Dengan banyaknya perguruan tinggi di kawasan ini, mayoritas pengguna jalan adalah pemuda, sehingga tidak jarang kecelakaan melibatkan mahasiswa maupun pelajar, baik sebagai pelaku maupun korban. Tingginya angka kecelakaan dan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai penanganan pascakecelakaan mendorong sekelompok mahasiswa untuk bergerak. CARS Indonesia merupakan organisasi pemuda independen yang lahir ketika beberapa mahasiswa Kedokteran Universitas Padjadjaran hendak mencari kegiatan kampus ekstra untuk mengisi inter-semester break. Kesempatan pun datang dari program hibah Global Youth Coalition on Road Safety yang setiap tahunnya membuka penerimaan proposal untuk local action project. Dari sinilah awal mula CARS Indonesia terbentuk dan mulai menjalankan berbagai proyek maupun kegiatan yang berfokus pada isu keselamatan jalan, serta penanganan pascakecelakaan.

Kegiatan ini tentunya tidak bisa terlaksana tanpa keterlibatan berbagai pihak. Beberapa orang terlibat, termasuk anggota CARS Indonesia yang berpartisipasi dalam Padjadjaran EMS Project Collaboration Meeting, antara lain: Nikita Lutfi Adriyana sebagai Project Leader; Laudza Nurfauziah Suryanegara sebagai Sekretaris, sekaligus MC pada kegiatan kali ini; Immanuela Stephanie sebagai Bendahara; Ibnu Wijaya selaku Ketua Divisi Konseptor; Juan Edbert sebagai Ketua Divisi Hubungan Eksternal dan Widya Faiqah Multahadah Tan sebagai Ketua Divisi Acara dari Padjadjaran EMS Model Project.

Proyek ini menitikberatkan kepada penanggulangan fatalitas dari kecelakaan lalu lintas. "Jadi kecelakaannya memang sudah terjadi, namun bagaimana agar fatalitasnya bisa dikurangi? Fatalitas sendiri cukup beragam, misalnya bagaimana luka ringan tidak berkembang menjadi luka berat, dan luka berat tidak berujung pada kematian. Kebetulan, problem di Jatinangor sendiri adalah tingginya angka kecelakaan sekaligus fatalitasnya," ujar Laudza. 

Kegiatan ini pun dihadiri oleh berbagai stakeholder dari CARS Indonesia, di antaranya perwakilan dari PSC (Public Safety Center) Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang, KPJ (Kawasan Perkotaan Jatinangor), serta K3 Unpad. Selain itu, hadir pula beberapa peserta mulai dari komunitas Jatinangor Hijau, organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), hingga beberapa teman-teman mahasiswa. Para pihak tersebut diundang dengan harapan bahwa ke depannya EMS Model Project dapat diterapkan untuk masyarakat, dan keterlibatan mereka dapat membantu proses pengembangannya. "Kita ingin merangkul masyarakat yang mungkin punya masukan, apalagi mereka yang punya lebih banyak pengalaman di lapangan," tutur Nikita.

Kegiatan diawali dengan pemaparan konsep Padjadjaran EMS Model Project oleh Tim CARS Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama para stakeholder. Dalam sesi ini, setiap perwakilan stakeholder saling memberikan edukasi, perspektif, serta tanggapan mengenai kondisi lalu lintas di Jatinangor. Mereka juga membahas standar respons ketika terjadi kecelakaan. Muncul pula sejumlah kekhawatiran terkait territorial contour dari Jatinangor yang dikenal rawan kecelakaan. Minimnya pengawasan dan pengamanan, hingga kebiasaan kendaraan roda dua maupun roda empat yang parkir sembarangan di jalan, meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya. Hal ini bahkan dikhawatirkan dapat memengaruhi minat sebagian pelajar untuk menempuh pendidikan tinggi di kawasan Jatinangor.

Dalam diskusi tersebut, para stakeholder menekankan pentingnya edukasi dan simulasi berkelanjutan agar keselamatan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Selain itu, para peserta juga aktif memberikan masukan terkait pengembangan sistem dan model dari Padjadjaran EMS Model Project. Di penghujung kegiatan, dilakukan peresmian dukungan oleh stakeholder untuk menjalankan proyek Padjadjaran EMS Model. Peresmian ini menandakan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak terhadap pengembangan sistem model tersebut. Para stakeholder juga sepakat bahwa kolaborasi yang lebih luas sangat dibutuhkan ke depannya agar inisiatif ini dapat memberikan dampak nyata dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Nikita, selaku Project Leader, menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan yang diterima. Ia merasa terharu karena proyek ini disambut dengan sangat baik oleh berbagai pihak luar. Dengan dukungan tersebut, ia yakin bahwa sumber daya manusia yang dimiliki proyek ini sudah cukup untuk mendukung keberlanjutan kegiatan. Saat ini, anggota CARS Indonesia masih didominasi oleh mahasiswa Kedokteran Universitas Padjadjaran, dengan keterlibatan beberapa mahasiswa ITB Jatinangor. Oleh karena itu, harapannya proyek ini juga bisa mengajak lebih banyak pemuda dari berbagai latar belakang untuk terlibat, karena inisiatif ini bersifat sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin berkontribusi.

Output dari proyek ini pun masih terus dikembangkan bersama, sehingga keberlanjutan dan dampak positifnya dapat terus ditingkatkan. Fokus utama CARS Indonesia dalam waktu dekat adalah memperluas edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di wilayah Jatinangor, guna memperkuat kesadaran dan pengetahuan terkait penanganan pascakecelakaan serta keamanan lalu lintas. Dengan adanya regenerasi anggota setiap tahun, organisasi pemuda ini akan terus berupaya agar inisiatifnya tidak hanya memberikan dampak positif di Jatinangor, tetapi juga dapat meluas ke wilayah lain di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun