Mohon tunggu...
Zahra Aurelia Filnuriz Alhasan
Zahra Aurelia Filnuriz Alhasan Mohon Tunggu... Universitas Airlangga

Mahasiswa Sarjana Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tonggak Awal Kesehatan Masyarakat

26 Agustus 2025   20:09 Diperbarui: 26 Agustus 2025   20:09 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Freepik 

Kesehatan Masyarakat merupakan disiplin ilmu sekaligus praktik mengenai pemahaman, pencegahan, pemeliharaan, dan peningkatan kualitas kesehatan pada masyarakat. Kajian ilmu kesehatan masyarakat tidak terbatas di kesehatan fisik saja, tetapi juga kesejahteraan jiwa. Selain itu, kesehatan masyarakat mencakup analisis faktor-faktor yang memengaruhi derajat kesehatan, seperti kondisi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, dan hubungan diantaranya. Berbeda dengan ilmu kedokteran yang berfokus pada penyembuhan penyakit, ilmu kesehatan masyarakat menekankan upaya promotif dan preventif. Salah satunya dengan upaya pemberdayaan individu dan komunitas, perbaikan lingkungan, penguatan kebijakan, hingga pencegahan faktor risiko supaya masalah kesehatan dapat diminimalkan.

Perbedaan pendekatan antara ilmu kedokteran dengan ilmu kesehatan masyarakat berawal dari kisah dua tokoh mitologi Yunani, yaitu Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita mitologi Yunani tersebut, Asclepius digambarkan sebagai dokter pertama yang ahli dalam pengobatan bahkan mampu melakukan pembedahan dengan baik. Sementara itu, Higeia yang merupakan istri sekaligus asistennya berperan pada pendekatan hidup sehat, seperti menghindari makanan atau minuman beracun, mengonsumsi makanan bergizi, beristirahat cukup, dan konsisten berolahraga. Melalui kisah tersebut dapat dipahami bahwa sejak zaman kuno telah dikenal dua pendekatan dalam penanganan masalah kesehatan, yaitu kuratif yang menekankan penyembuhan penyakit sebagaimana digambarkan oleh oleh Asclepius serta preventif yang menekankan pencegahan dan pemeliharaan kesehatan sebagaimana ditunjukkan oleh Higeia.

Pembagian dua pendekatan yang berakar dari mitologi Yunani tersebut berkembang dalam sejarah kesehatan masyarakat. Secara umum, perkembangan kesehatan masyarakat terbagi menjadi dua periode, yaitu periode sebelum ilmu pengetahuan dan periode ilmu pengetahuan. Catatan awal mengenai ilmu kesehatan masyarakat seperti peraturan tertulis yang mengatur pembuangan air limbah atau drainase pemukiman kota, pengaturan air minum, dan sebagainya ditemukan pada zaman Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Romawi. Pada permulaan abad pertama hingga sekitar abad ke-7, ilmu kesehatan masyarakat semakin dibutuhkan karena munculnya berbagai penyakit menular yang berpotensi menjadi epidemi bahkan endemi. Beberapa upaya mencakup hygiene dan sanitasi lingkungan tercatat menjadi bagian dari kehidupan masyarakat kala itu.

Meskipun demikian, wabah dan penyebaran penyakit yang menimbulkan kematian tak berhenti meluas dari abad ke-14 hingga abad ke-18. Salah satunya adalah wabah pes yang berawal dari China dan India. Wabah tersebut menyebabkan 60 juta lebih orang meninggal di seluruh dunia. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada masa itu upaya penanganan masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh belum dilakukan dengan tepat.

Memasuki periode ilmu pengetahuan pada awal abad ke-18, penanganan kesehatan masyarakat mulai mengalami perubahan mendasar karena hadirnya pendekatan yang lebih komprehensif. Tonggak penting terjadi pada 1796 ketika Edward Jenner memperkenalkan vaksin cacar, diikuti teori kuman penyakit dari Louis Pasteur dan Robert Koch yang mengubah pandangan bahwa penyakit tidak disebabkan udara buruk.

Pada abad ke-19, Edwin Chadwick di Inggris melaporkan kondisi sanitasi buruk yang mendorong lahirnya undang-undang sanitasi dan penunjukan John Simon untuk menangani kesehatan masyarakat secara terstruktur. Di periode yang sama, pendidikan tenaga kesehatan mulai berkembang, salah satunya berdirinya Fakultas Kedokteran di Universitas Johns Hopkins pada 1893. Memasuki abad ke-20, kesehatan masyarakat mulai menjadi isu global. WHO berdiri pada 1948 untuk mengoordinasikan pengendalian penyakit dan vaksinasi internasional. Program vaksinasi massal seperti polio dan campak menjadi strategi penting untuk menurunkan angka kematian. Keberhasilan pemberantasan cacar pada 1980 serta lahirnya Deklarasi Alma-Ata pada 1978 memperkuat konsep Primary Health Care yang menekankan hak atas kesehatan dengan pendekatan promotif, preventif, dan partisipasi masyarakat.

Perjalanan panjang tersebut menunjukkan bahwa kesehatan masyarakat terus berkembang dari pendekatan sederhana hingga berbasis bukti ilmiah dan kebijakan global. Hingga kini, kesehatan masyarakat tetap menjadi fondasi utama dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Sianturi et al. (2019). Kesehatan Masyarakat. Sidoarjo: Zifatama Jawara

Ryadi, A.L.S. (2016). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun