Mohon tunggu...
Priscilla Aurelia Xena
Priscilla Aurelia Xena Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Film

Operation Wedding (2013) - Romantic Comedy Film

16 September 2020   22:47 Diperbarui: 16 September 2020   22:54 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://channelsatu.com/

Film?

Film merupakan media yang dominan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap pada sebuah lensa. Film pada mulanya merupakan sinematografi yang memanfaatkan media celulloid sebagai penyimpanannya tapi semakin berkembangnya teknologi, film sudah tidak menggunakan celulloid. (Zoebazary, 2010)

Eitsss.. pastinya udah tau kan film itu apa dan seperti apa. Kali ini kita akan membahas mengenai apa itu the wedding film? Apa hubungannya dengan operation wedding film?

Yuk Simak!

The wedding film merupakan salah satu genre film yang mengusung tema pernikahan. Sebelumnya, tema bergenre pernikahan kurang diminati pasaran dibandingkan film bergenre horror, thriller, action dan lainnya. 

Tetapi ada salah satu film bergenre wedding yang melonjak di pasaran sehingga membuat penonton antusias untuk mengetahui lebih lanjut apa yang menarik dari film ber genre pernikahan tersebut. Semakin lama film-film pernikahan lainnya hadir menyusul begitupun juga di Indonesia. Salah satu film ber genre pernikahan yang menarik adalah “Operation Wedding”.

Operation Wedding merupakan film pernikahan perpaduan komedi romantis yang laris di pasaran industri film Indonesia. Operation Wedding menceritakan bagaimana seorang ayah (single parent) harus mengurus keempat anak perempuan dan mendidik mereka dengan cara yang unik. 

Ayah mereka merupakan mantan anggota TNI dengan pendidikan militer yang cenderung keras. Windi (anak bungsu) sedang di dekati oleh cinta monyetnya Rendi. Rendi ingin mengajak Windi menikah tapi Ayah Windi memberikan syarat kepada Rendi jika ketiga kakak Windi harus menikah terlebih dahulu. 

Ayah Windi selalu mempersulit pernikahan kakak-kakaknya, mereka berempat berkerjasama untuk menyelamatkan pernikahan tersebut dibantu dengan pasangan mereka masing-masing.

Film tersebut mengandung unsur dimana dalam suatu pernikahan dituntut menghadapi suatu budaya yang ada. Film tersebut  menganut sistem patrilinear serta terdapat unsur gaya militerisme karena ayahnya adalah seorang tentara yang memiliki ekspetasi yang baik menurut pandangannya dalam memilih pasangan yang tepat bagi anak-anaknya. 

Dari sisi pandangan sebagai anak mereka memiliki problematika memilih pasangan yang cocok dan sesuai dengan apa yang diinginkan ayahnya, di sisi lain mereka cenderung mengalami pergolakan batin antara memilih pasangan sesuai diharapkan sang ayah atau sesuai dengan hati mereka masing-masing.

Film tersebut menjelaskan bahwa pernikahan bukan hal yang mudah, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Ayah Widi berkata bahwa ia tidak ingin terjadi hal buruk kepada anak-anaknya terutama saat salah satu kakak Widi hamil diluar nikah, itulah hal terburuk yang dirasakan seorang ayah berarti ia beripikiran tidak bisa mendidik anak-anaknya dengan baik.

Selain itu unsur komedi menambah kesan menarik, pada dasarnya film ber genre pernikahan melekat dengan kisah romantis didalamnya. Perbedaan pandangan, budaya, strata terdapat pada wedding film tersebut. 

Beberapa pasangan di kehidupan nyata berbicara mengenai perasaan romantis mereka sebagai "kekuatan yang tidak terkendali dan tidak rasional," mereka juga menganggap pernikahan sebagai "acara sosial dan budaya," dengan sengaja direncanakan dan dipentaskan.

”Cinta adalah sensasi tetapi pernikahan adalah sebuah keputusan”.

Sebagai seorang penikmat wedding genre kita harus memiliki pemahaman yang lebih kuat tentang bagaimana genre seperti film pernikahan berhasil dan mengapa perlu dipelajari dari perspektif global.

Sumber:

Constanzo, William V. (2014). World Cinema Through Global Genres. Wiley Global Research 

Zoebazary, Ilham. (2010). Kamus Istilah Televisi & Film. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun