Mohon tunggu...
Joy Miracle Aurelia
Joy Miracle Aurelia Mohon Tunggu... Murid

Saya adalah seorang murid SMP yang mengikuti tantangan 1 hari 1 tulisan dari guru saya! :D

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mikroplastik: Ancaman Kecil yang Mengguncang Lautan dan Ekosistem Dunia

7 Oktober 2025   13:25 Diperbarui: 7 Oktober 2025   13:03 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/6I0bcdtvp

Lautan yang dulu menjadi sumber kehidupan kini sedang sekarat perlahan. Bukan karena monster laut atau badai dahsyat, tapi karena sesuatu yang nyaris tidak terlihat: mikroplastik

Apa itu Mikroplastik?

Mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran kurang dari 5 milimeter. Ia bisa berasal dari dua sumber:

* Primer, yaitu plastik kecil yang memang dibuat seperti microbeads dalam sabun dan kosmetik.

* Sekunder, yaitu hasil pecahan dari botol, kantong, dan peralatan plastik yang terurai karena sinar matahari atau ombak.

Sekilas tampak sepele, tapi partikel-partikel ini bisa bertahan ratusan tahun di air laut.

Dampak pada Ekosistem Laut

Mikroplastik kini sudah ditemukan dimana-mana, dari perut ikan hingga dasar laut terdalam. Hewan laut seperti plankton, ikan, bahkan paus menelannya tanpa sadar.

Masalahnya, mikroplastik tidak bisa dicerna. Akibatnya, sistem pencernaan hewan rusak, pertumbuhan terganggu, dan rantai makanan pun terkontaminasi.

Lebih parah lagi, partikel ini bisa menyerap bahan kimia berbaya seperti pestisida atau logam berat, lalu berpindah ke organisme lain.

Masuk ke Tubuh Manusia

Kabar buruknya: mikroplastik tak berhenti di laut. Melalui makanan laut seperti ikan, kerang, atau garam laut, partikel itu akhirnya masuk ke tubuh manusia. Penelitian menemukan mikroplastik di air minum, bahkan di plasenta manusia. Walau efek jangka panjang masih diteliti, para ahli menduga bahan ini bisa memicu peradangan, gangguan hormon, dan stres oksidatif pada sel tubuh.

Solusi: Dari Diri Sendiri Hingga Kebajikan Global

Mengatasi mikroplastik butuh aksi dari berbagai pihak. Tapi semuanya bisa dimulai dari hal kecil:

* Kurangi penggunaan plastik sekali pakai.

* Gunakan sabun dan kosmetik tanpa microbeads.

* Pilih produk dengan kemasan ramah lingkungan.

* Daur ulang atau olah plastik secara bertanggung jawab.

Di tingkat global, kebijakan pembatasan plastik dan inovasi bioplastik mulai digencarkan. Namun, tanpa perubahan perilaku masyarakat, laut akan tetap menjadi "tempat sampah tak terlihat."

Mikroplastik memang kecil, tapi dampaknya luar biasa besar. Jika kita terus abai, bukan tidak mungkin suatu hari nanti laut yang kita banggakan hanya akan menjadi kolam raksasa penuh partikel plastik.

Kini saatnya bertanya: kalau bukan kita yang menjaga laut, siapa lagi?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun