Masuk ke Tubuh Manusia
Kabar buruknya: mikroplastik tak berhenti di laut. Melalui makanan laut seperti ikan, kerang, atau garam laut, partikel itu akhirnya masuk ke tubuh manusia. Penelitian menemukan mikroplastik di air minum, bahkan di plasenta manusia. Walau efek jangka panjang masih diteliti, para ahli menduga bahan ini bisa memicu peradangan, gangguan hormon, dan stres oksidatif pada sel tubuh.
Solusi: Dari Diri Sendiri Hingga Kebajikan Global
Mengatasi mikroplastik butuh aksi dari berbagai pihak. Tapi semuanya bisa dimulai dari hal kecil:
* Kurangi penggunaan plastik sekali pakai.
* Gunakan sabun dan kosmetik tanpa microbeads.
* Pilih produk dengan kemasan ramah lingkungan.
* Daur ulang atau olah plastik secara bertanggung jawab.
Di tingkat global, kebijakan pembatasan plastik dan inovasi bioplastik mulai digencarkan. Namun, tanpa perubahan perilaku masyarakat, laut akan tetap menjadi "tempat sampah tak terlihat."
Mikroplastik memang kecil, tapi dampaknya luar biasa besar. Jika kita terus abai, bukan tidak mungkin suatu hari nanti laut yang kita banggakan hanya akan menjadi kolam raksasa penuh partikel plastik.
Kini saatnya bertanya: kalau bukan kita yang menjaga laut, siapa lagi?