Semarang, (05/08) -- KKN TIM II 2021 Universitas Diponegoro dilaksanakan ditengah kondisi pandemic COVID-19, sehingga mahasiswa melakukan KKN di kampung halaman masing-masing secara individu. Pada kesempatan kali ini mahasiswa melakukan 2 program kerja keilmuan yang selaras dengan kondisi pandemic COVID-19 serta SDGs. Aura Fitria Shafa Salsabila, salah satu mahasiswa keperawatan Undip yang berkesempatan melakukan KKN di wilayah KelurahanTlogosari Wetan, Semarang, memanfaatkan kesempatan KKN ini untuk melakukan edukasi kepada warga sekitar. Dua program kerja dipersiapkan dengan melihat kondisi warga sekitar, dan disetujui oleh pihak Kelurahan Tlogosari Wetan maupun Bapak Heri Sugito, S.Si., M.Sc., selaku dosen pembimbing KKN.
Program kerja I yang dilakukan yaitu memberikan edukasi mengenai cara penggunaan masker yang benar. Program kerja ini dilatarbelakangi dengan kondisi pandemic COVID-19 yang saat ini sedang mengalami lonjakan secara signifikan. Selain itu, terdapat berbagai varian virus jenis baru yang diklaim dapat menular lebih cepat dari varian virus sebelumnya. Pada saat awal keberlangsungan KKN, salah satu RT di wilayah Tlogosari Wetan, sempat dilakukan lockdown dikarenakan banyak warga yang terpapar virus COVID-19 ini. Melihat kebiasaan warga dalam bermasker, masih terdapat warga yang kurang tepat dalam mengenakan masker tersebut. Terkadang mereka tidak mengenakan masker menutup mulut dan hidung secara sempurna. Oleh karenanya, program kerja edukasi mengenai cara penggunaan masker yang tepat ini perlu dilakukan untuk warga Tlogosari Wetan secara umum. Setelah proses pembuatan media edukasi berupa leaflet dan poster, program kerja ini dapat terlaksana pada tanggal 19 Juli 2021 yang lalu, secara daring dan luring. Pelaksanaan secara daring dilakukan dengan membagikan leaflet kedalam group PKK se-kelurahan, sedangan pelaksanaan secara luring dilakukan dengan penempelan poster ditempat-tempat umum, serta penyerahan masker dan leaflet kepada pihak kelurahan.
Program kerja II dilakukan dengan melihat kondisi warga Tlogosari Wetan, yang terdapat banyak anak-anak. Anak-anak merupakan masa-masa aktif mengeksplore segala sesuatu. Hal ini menjadikan anak sering bersentuhan dengan berbagai macam barang yang dapat menyebabkan penumpukan kuman di tangan. Kondisi antibody anak masih cenderung rendah, sehingga risiko terkena penyakit akibat kontaminasi kuman-kuman di tangan menjadi meningkat. Melihat kondisi tersebut, program kerja berupa edukasi mengenai pentingnya melakukan cuci tangan dengan tepat yaitu cuci tangan 6 langkah, perlu dilakukan. Sehingga anak-anak dapat memahami dan dapat membiasakan diri untuk rajin melakukan cuci tangan. Edukasi ini dilakukan secara daring melalui group PKK se-kelurahan menggunakan media video animasi dan telah terlaksana pada tanggal 29 Juli 2021. Video animasi ini dipilih untuk mempermudah penjelasan dan menarik perhatian anak-anak dalam mempelajari cara cuci tangan yang tepat.
Kedua program kerja tersebut mendapatkan sambutan positif dari warga Tlogosari Wetan. Mereka merasa terbantu dengan adanya informasi yang disampaikan oleh mahasiswa. Semoga setelah pelaksanaan dua program ini masyarakat Tlogosari Wetan konsisten dalam disiplin bermasker, serta anak-anak dapat terbiasa rutin melakukan cuci tangan 6 langkah.
Penulis : Aura Fitria Shafa Salsabila
DPL : Heri Sugito, S.Si., M.Sc.
