Wisuda sekolah kembali memicu perdebatan di media sosial. Hal ini muncul usai Pemerintah Jawa Barat (Jabar) melarang wisuda di semua sekolah.Â
Banyak siswa yang menyampaikan kesedihannya atas kebijakan tersebut. Mereka menganggap larangan wisuda telah merenggut cara membuat kenangan bersama teman.
Ada pula yang berpendapat bahwa acara tersebut memang seharusnya dihapuskan karena telah membebani orang tua yang tidak mampu.Â
Mau diadakan untuk menciptakan kenangan atau sekadar nuruti gengsi?
"Wisuda" pasti memerlukan biaya yang mahal, mulai dari sewa gedung sampai kebutuhan pribadi. Sementara itu, tidak semua keluarga mampu membiayainya, masih banyak hal yang menjadi prioritas utama.
Kemudian, istilah wisuda sekolah saja sudah aneh. Acara tersebut merupakan upacara pelantikan sebuah gelar yang dilakukan secara sakral, bukan sekadar berlomba-lomba memakai busana mewah dan riasan paling cantik.Â
Sebagian besar mahasiswa merasa bahwa untuk sampai di upacara itu memerlukan perjuangan yang tidak mudah serta terdapat gelar yang disematkan.Â
Sementara lulusan SD, SMP, dan SMA tidak menggunakan gelar. Berdasarkan definisi saja sudah salah.Â
Kalau pun ada keinginan untuk mengadakan acara atau membuat kenangan saat lulus, bisa dibuat secara sederhana di sekolah dengan menggunakan istilah perpisahan atau pelepasan atau purnawiyata.Â
Menurut KBBI, purnawiyata adalah perayaan kelulusan atau perpisahan untuk melepas siswa yang telah menyelesaikan masa belajarnya. Istilah tersebut lebih tepat digunakan untuk sekolah-sekolah.