Buku “Petualangan Rara & Riki Menjelajah Curug Gombong” kemudian dimanfaatkan dalam kegiatan membaca bersama di sekolah-sekolah Desa Gombong. Kegiatan ini dipandu oleh guru, mengingat sebagian besar siswa PAUD dan TK belum dapat membaca mandiri. Anak-anak tampak antusias mendengarkan cerita yang dibacakan, terutama ketika melihat ilustrasi berwarna dan halaman interaktif untuk mewarnai. Selain menjadi bahan bacaan, buku ini juga digunakan sebagai media literasi dan kegiatan mendongeng, sehingga guru dapat menyampaikan nilai-nilai lokal dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa buku tersebut dapat berfungsi sebagai media edukatif sekaligus pengenalan budaya lokal yang efektif di lingkungan pendidikan usia dini.
Melalui buku "Petualangan Rara & Riki Menjelajah Curug Gombong", diharapkan anak-anak tidak hanya menikmati cerita bergambar, tetapi juga belajar mengenal sejarah dan kearifan lokal di desanya. Buku ini menjadi sarana untuk menumbuhkan minat baca, memperkaya literasi, sekaligus menanamkan rasa bangga terhadap warisan budaya dan alam yang ada di Desa Gombong. Lebih dari itu, karya ini juga menunjukkan bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi nyata bagi masyarakat melalui kreativitas dan pendidikan. Semoga ke depan, akan lahir lebih banyak karya serupa yang bisa memperkenalkan cerita-cerita lokal Indonesia kepada generasi muda dengan cara yang menyenangkan dan penuh warna.
Kalau penasaran dengan seperti apa isi buku "Petualangan Rara & Riki Menjelajah Curug Gombong", kalian bisa intip versi digitalnya di sini: Petualangan Rara & Riki Menjelajah Curug Gombong.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI