[WARNING! Mengandung spoiler]
Di kalangan penggemar anime seringkali beredar istilah 'Gue banget' setiap ada karakter utama anime yang memiliki sifat pendiam dan cool. Â Salah satu karakter tersebut adalah Ayanokouji Kiyotaka dari Classroom of the Elite.
Classroom of the Elite sendiri bercerita tentang seorang laki-laki yang bersekolah di sekolah elit yang sangat ketat akan persaingan antar murid. Sebagai tokoh utama, Ayanokouji berperan penting dalam membantu mempertahankan kelasnya, yang unik adalah dia melakukan hal itu tidak secara terus terang, melainkan melakukannya di balik layar. Ada dua alasan mengapa Ayanokouji memilih bergerak di balik layar, pertama, kepribadiannya yang pendiam dan sulit bergaul. Dengan kepribadian seperti itu, tentu saja tidak mudah memimpin dan mengatur banyak orang secara langsung, jadi Ayanokouji hanya bisa mengandalkan murid penting di kelasnya, seperti Horikita, Hirata, Kushida dan Karuizawa. Â Alasan kedua adalah Ayanokouji tidak ingin menonjol di antara para murid, dia ingin menjalani kehidupan sebagai siswa biasa.
Alasan kedua ini tentu saja menimbulkan pertanyaan, apa yang membuatnya tidak ingin menonjol? Memangnya ada yang ditonjolkan? Tentu saja ada. Bila mengikuti cerita Classroom of the Elite dari season 1 saja kita sudah bisa merasakan kalau Ayanokouji bukanlah orang biasa, kecerdikan dan keahliannya mengatur siasat menggunakan Horikita, tidak mungkin bisa dilakukan oleh murid biasa. Apalagi di season 2, dimana semakin diperlihatkan kemampuan Ayanokouji dibidang fisik mulai dari tes kekuatan cengkraman, lomba lari melawan ketua OSIS, hingga perkelahian melawan geng Ryuuen yang berakhir menang telak. Hal itu pun semakin menimbulkan pertanyaan, bagaimana masa lalu Ayanokouji? Siapa dia sebenarnya? Apa itu white room dan apa yang Ayanokouji lakukan di sana?
Artikel ini akan mengupas sedikit demi sedikit masa lalu Ayanokouji Kiyotaka yang diharapkan bisa menjawab rasa penasaran para pembaca sekalian.
1. Dibesarkan di 'White Room'.
Istilah 'White Room' di kalangan fans Classroom of the Elite bukanlah hal yang asing, bahkan bagi penonton anime yang baru mengikuti season 1. Secara singkat, White Room adalah sebuah tempat yang didirikan secara ilegal untuk percobaan menghasilkan manusia-manusia yang unggul, baik dalam kecerdasan maupun fisik. Anak-anak yang dimasukkan ke White Room pun didapatkan dari bantuan yakuza.
Ayanokouji sejak lahir hingga dewasa dibesarkan di sana dan dia termasuk dalam generasi ke 4. Menurut cerita, pendidikan yang diterapkan di White Room sangat berat sehingga tak jarang anak-anak yang ada di sana terus berguguran satu persatu. Generasi 4 juga belum diajarkan untuk berekspresi.
Selama berada di sana, Ayanokouji tidak langsung jadi yang tak terkalahkan dalam segala hal lho, meski begitu kemampuannya terus meningkat dan akhirnya dia berhasil bertahan di posisi puncak hingga pada suatu hari dia memutuskan untuk kabur dari White Room.
2. Orangtua Ayanokouji.
Ayah dari Ayanokouji Kiyotaka bernama Ayanokouji Atsuomi, adalah pendiri White Room. Diceritakan bahwa ayah Atsuomi bukanlah sosok yang jenius, melainkan orang yang penuh ambisi. Dalam membentuk White Room, ayah Ayanokouji bekerjasama dengan beberapa pihak, salah satunya adalah ayah dari Sakayanagi Arisu.
Menurut spoiler terbaru yang beredar, ibu Ayanokouji bernama Mika dan berprofesi sebagai wanita penghibur.Â
3. Kurang kasih sayang.
Ayah Ayanokouji memutuskan untuk memasukkan anaknya sendiri ke White Room sebagai bukti jaminan berjalannya kegiatan tersebut.Â
Menilik dari motifasi ayahnya, profesi ibunya, serta fakta bahwa dari lahir Ayanokouji berada di white room sebagai tikus percobaan, kita dapat mengetahui bahwa kehidupan Ayanokouji tidaklah harmonis. Dia tidak dipandang sebagai anak, melainkan sebagai alat yang sempurna bagi Ayahnya saja.
Itulah beberapa fakta mengenai masa lalu Ayanokouji. Di balik sosoknya yang terlihat keren, tersimpan cerita pilu yang siapapun tak ingin mencobanya. Meski begitu, Ayanokouji yang sekarang telah bergabung dengan sekolah di luar White Room dan memiliki beberapa teman.
Mari kita lihat, apakah kehidupan Ayanokouji akan berubah menjadi seperti kehidupan normal manusia pada umumnya atau dia harus mengikuti kehidupan yang digariskan oleh Ayahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H