Mohon tunggu...
Auliya Rahma Zain
Auliya Rahma Zain Mohon Tunggu... Content Writer

Saya adalah mahasiswi dari Universitas Brawijaya dengan fokus dan minat yang mendalam dalam bidang kepenulisan. Sepanjang perjalanan akademik saya, saya aktif menulis berbagai artikel yang telah dipublikasikan di sejumlah situs, yang mencakup topik-topik mulai dari sastra, pendidikan, hingga isu-isu sosial. Saya berkomitmen untuk terus mengasah keterampilan menulis saya dengan mengikuti berbagai kegiatan dan proyek yang relevan, serta berkontribusi dalam pengembangan dunia literasi. Dengan tekad untuk memperdalam pengetahuan dan pengalaman di bidang ini, saya berambisi untuk menginspirasi dan memberikan dampak positif melalui karya-karya yang saya hasilkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kenapa Harus Cepat-Cepat Sukses?

16 Mei 2025   14:14 Diperbarui: 16 Mei 2025   18:18 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | FREEPIK

Dan ketika kita berhasil pun, rasa kosong itu tetap ada. Karena kita nggak pernah benar-benar tahu: Apakah ini sukses yang aku mau? atau apakah ini cuma ekspektasi yang aku penuhi demi dianggap berhasil?

Itulah mengapa banyak orang terlihat sukses di luar, tapi tidak bahagia di dalam. Burnout, kehilangan arah, merasa hampa meskipun punya semuanya. Karena pencapaian tanpa makna hanya jadi beban yang dibanggakan di luar, tapi menghancurkan di dalam.

Sukses Nggak Punya Deadline

Sukses itu bukan lomba cepat-cepat. Kita tidak sedang lomba lari estafet. Hidup bukan kompetisi, dan tidak ada peluit yang menandai siapa yang menang lebih dulu.

Kita mungkin belum punya pencapaian besar hari ini. Tapi bukan berarti kita nggak akan pernah punya. Proses tiap orang beda-beda. Ada yang sukses di usia 20-an, ada yang di usia 30, bahkan ada yang baru benar-benar menemukan dirinya di usia 50.

Kolonel Sanders baru menemukan KFC di usia 65. Vera Wang mulai jadi desainer di usia 40-an. Morgan Freeman mendapat peran film besar pertamanya di usia hampir 50. Dan mereka semua punya satu hal yang sama: mereka nggak terburu-buru, tapi konsisten berjalan.

Kita terlalu sibuk membandingkan garis start dan finish, padahal kita semua sedang menempuh maraton yang sangat personal. Kamu nggak harus jadi seperti mereka. Kamu hanya perlu jadi versi terbaik dirimu dengan kecepatanmu sendiri.

Membangun Pondasi Itu Perlu Waktu

Kamu mungkin belum punya pencapaian besar hari ini. Tapi kamu sedang belajar. Kamu sedang membangun. Kamu sedang memperbaiki cara berpikir, memperluas wawasan, memperkuat mental, dan memperdalam nilai-nilai hidup. Semua itu butuh waktu, dan justru itu fondasi paling kuat untuk masa depan.

Kalau semua orang bisa sukses cepat, maka semua orang juga bisa jatuh cepat. Tapi yang membangun dirinya perlahan, dengan kesadaran dan proses yang jujur, akan lebih tahan lama saat berhasil nanti.

Jangan buru-buru. Pelan-pelan pun tak apa, asal kamu tahu kamu sedang menuju ke mana. Dan kalau kamu belum tahu, maka tak apa juga. Hidup ini bukan skenario yang harus kamu hafal. Kamu boleh eksplorasi. Boleh tersesat. Boleh gagal dulu. Asal kamu terus berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun