Mohon tunggu...
Pendidikan

Pendidikan yang bagaimana sih yang diajarkan keluarga?

26 Mei 2015   10:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendidikan sangat penting bagi seorang individu yang hidup di masa modern seperti ini. karena semakin berkembangnya zaman, semakin berkembangnya pula berbagai pergaulan, baik itu pergaulan yang negatif maupun yang positif. Oleh karena itu pendidikan perlu dipelajari oleh seluruh manusia. Pendidikan harus diajarkan ketika seorang manusia itu masih kecil, karena pelajaran yang ia dapat ketika kecil akan berpengaruh hingga dia besar. Belajar tidak harus berada di sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga belajar lainnya. Yang paling dekat dengan kitapun bisa sebagai tempat untuk belajar, misalnya keluarga. Betapa kita tidak menyadarinya, bahwa orang tua kita yang mendidik kita sampai besar seperti sekarang ini. Mereka yang mengajari kita cara makan, cara mandi, sikat gigi, cara berpakaian, sopan santun, serta cara menyisir rambupun mereka ajarkan. Hal-hal detail seperti itu mereka jarkan, agar kita semua bisa menjadi manusia yang baik, dan hidup sesuai dengan tata aturan ketika besar nanti.

Sebenarnya, belajar dengan orang tua kita lebih asyik dan menyenangkan, karena kkita belajar dengan orang terdekat kita. Sehingga kita tidak canggung-canggung untuk bertanya soal apapun yang belum kita ketahui. Seorang Ibupun ketika mengandung, dia pasti mulai mengajarkan anak dalam kandungannya untuk mendengarkan hal-hal baik, misalnya saja mendengarkan anaknya musik murratal yakni yang bernafaskan ayat-ayat al-qur’an dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan agar bayi dalam kandungan bisa mendengar hal-hal baik. Ketika seorang bayi lahir kemudian menjadi balitapun demikian, seorang Ibu nanti akan mengajari anaknya itu cara mandi yang bersih seperti apa, memakai sabun dan mengusapnya ke seluruh tubuh itu bagaimana, menyikat gigi yang bersih, dan cebok selesai buang air kecil atau buang air besar yang bersih itu bagaimana kemudian menggunakan tangan yang mana, pasti diajarkan.

Kemudian cara perpakaian, bagaimana berpakaian yang rapi, yang bersih dan sopan. Pasti ada pula cara menyetrika baju agar rapi, kemudian cara mencuci baju agar bersih, serta memilah-milah baju yang sopan untuk dipakai dan sebagainya. Cara menyisir rambutpun ada caranya, bagaimana memegang sisir, kemudian merapikan rambutnya agar rapi.

Selain itu, makan minumpun mempunyai beberapa cara, seperti berdoa sebelum makan, sebelum minum, kemudian cara memegang sendok beserta garpu, dan adab ketika makan yang sopan itu seperti apa.

Dalam pendidikan islam, sebuah keluarga pasti akan menanamkan prinsip-prinsip akidah yang baik itu seperti apa. Bagaimana cara beribadah dan beramal baik kepada Allah SWT. Orang tua akan mengajarkan tentang bagaimana cara sholat pastinya, karena sebagai seorang manusia yang beragama islam, shalat adalah ibadah yang wajib dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Seseorang yang sudah terbiasa melaksanakan shalat, baginya shalat adalah suatu kebutuhan, bukan kewajiban lagi, karena dia merasa membutuhkan Tuhannya. Sebelum belajar tentang shalat, pasti akan diajarkan tentang wudlu atau bersuci. Karena suci dari hadas dan najis merupakan  syarat sahnya shalat. Wudlu yakni membersihan badan dari hadas ataupun najis dengan cara mengusap beberapa bagian tubuh saja. Urut-urutannya seperti berikut :

Pertama, berkumur-kumur. Agar mulut kita bersih, dan nafas kita tidak bau. Karena mulut kita untuk mengucap ayat-ayat atau surat dalam al-quran sebagai lafal ketika shalat. Selain itu, agar tidak ada sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi, karena ketika melafalkan ayat-ayat al-quran tidak bisa berkonsentrasi dalam pengucapannya. Selain itu juga sebagai adab yang sopan karena ketika sholat kita bercengkrama dengan Allah SWT, walaupun kita tidak bisa melihat Dia secara kasap mata. Biasanya dilakukan 3 kali.

Kedua, membersihkan kedua lubang hidung. Hal ini bukan merupakan rukun wudlu, akan tetapi bila dilakukan merupakan sunnah, yakni bila dilakukan mendapat pahala dan bila tidak dilakukan tidak akan berdosa. Orang islam menyebut pahala seperti hadiah dari Allah SWT karena kita taat atas perintahNya. Dan dosa seperti hukuman dari Allah SWT karena kita melanggar larangannya. Membersihakan kedua lubang hidung guna membersihkan kotoran yang menempel pada bulu-bulu hidung. Hal ini juga biasa dilakukan 3 kali.

Ketiga, membasuh seluruh wajah. Hal ini dilakukan tentu untuk membersikan wajah kita dari kotoran atau najis yang tidak kita ketahui selama sehari-hari ketika melakukan berbagai aktifitas. Membasuh wajah ini juga dilakukan sebanyak 3 kali.

Keempat, membasuh kedua tangan yakni dari ujung tangan sampai siku. Masing-masing tangan dibasuh sebanyak 3 kali. Hal ini guna membersihkan kedua tangan kita dari najis yang menempel.

Kelima, membasuh sebagian kepala. Membasuh sebagian kepala ini hanya ujung rambutnya saja. Hal ini juga mempunyai guna agar otak kita menjadi segar ketika kita melaksanakan shalat. Dilakukan sebanyak 3 kali.

Keenam, membasuh kedua telinga. Hal ini dilakukan guna membersihkan telinga kita dari kotoran serta agar kita bisa mendengar dengan baik lafal-lafat al-quran yang kita ucapkan. Masing-masing telinga diusap sebanyak 3 kali juga.

Ketujuh, membasuh kedua kaki sampai mata kaki. Dilakukan sebanyak 3 kali juga di masing-masing kakinya. Hal ini guna membersihkan kaki kita dari kotoran dan najis serta membersihkan langkak kaki kita yang menuju ke tempat yang buruk

Ketujuh cara wudlu tersebut dilakukan sebanyak 3 kali karena angka 3 adalah sunnah nabi Muhammad SAW. Selain wudlu, rukun shalat yang lain adalah seseorang itu harus seorang muslim, baligh, yakni yang sudah mampu membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk, kemudian rukun yang terakhir yakni dia adalah seorang yang sehat akal dan pikirannya. Jadi orang gila tidak diwajibkan untuk melaksanakan shalat.

Wudlu, tidak hanya dilakukan ketika shalat saja, akan tetapi ketika kita akan melakukan ibadah-ibadah lain seperti membaca al-quran, atau kegiatan-kegiatan lain. Karena dengan berwudlu kita tidak hanya akan merasakan segar badannya akan tetapi juga hati kita akan merasa segar pula. Berwudlu juga dapat membersihkan hal-hal negatif yang berada pada tubuh kita. Orang yang sering berwudlu akan bersinar dan berseri-seri wajahnya.

Dengan megetahui tentang bersuci, tentunya kita mengetahui penyebab-penyebabnya kenapa kita harus bersuci. Tadi sudah dijelaskan di atas, bahwa bersuci ialah untuk membersihkan badan dari hadas dan najis. Najis itu sendiri juga memiliki beberapa macam :

1.Najis Mukhafafa, yakni najis yang ringan. Najisnya bayi laki-laki yang belum makan apa-apa kecuali ASI (Air Susu Ibu) misalnya. Cara membersihkan baju yang terkena najis itu cukup dengan memercik-mercikkan air di daerah yang terkena najis itu.

2.Najis Muttawasitah, yakni najis yang sedang. Misalnya air kencing bayi perempuan, itu perlu dibersihkan dengan mencuci sesuatu yang terkena air kencingnya itu, baju misalnya.

3.Najis Mughaladhah, yakni najis yang berat. Yang disebut najis yang berat ini adalah cara bersucinya yang benar-benar berat. Najis berat ini misalnya air liur anjing, cara membersihkannya yakni dengan mengusap bagian badan yang terkena najis tersebut dengan debu sebanyak tujuh kali.

Ketiga najis tersebut harus kita ketahui, agar kita bisa bersuci dengan cara yang bagaimana sesuai dengan najis yang kita dapati itu.

Selain cara bersuci, cara shalat, adapula cara bertingkah laku sesuai dengan ajaran islam yang diajarkan orang tua kita kepada kita. Contohnya saja, cara kita berbicara. Ucapan-ucapak yang baik ialah ucapan yang halus, lembut, bermakna, dan bermanfaat bagi orang lain. Maka dari itu, kita sebagai manusia harus saling menasihati agar kita tau mana hal yang salah yang kita lakukan. Berbicara dan bertingkah laku yang baik dan sesuai norma atau ajaran agama itulah yang akan menjadikan manusia yang motivasional dan ekspresi di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun