Mohon tunggu...
Siti Aulin Nimah
Siti Aulin Nimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetap Semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Hidroponik Menggunakan Botol Plastik untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Era Pandemi Covid-19

17 November 2021   11:15 Diperbarui: 17 November 2021   12:00 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.antaranews.com

WHO (World Health Organization) menerangkan bahwa Corona viruses (Cov) merupakan virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Virus ini di sebut dengan Covid-19, penderita yang terserang virus ini dapat menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Indonesia termasuk negara yang tidak terlepas dari Covid-19, hal ini memiliki dampak luar biasa pada semua sektor baik pendidikan, kesehatan maupun sektor perekonomian. Pada sektor perekonomian Covid-19 memberikan dampak besar sepertihalnya  pekerja yang terkena PHK pada perusahaan maupun pabrik-pabrik sehingga menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semenjak ditetapkannya aturan social distancing, PSBB, dan PPKM yang bertujuan untuk mencegah penyebara virus Covid-19 akan tetapi peraturan tersebut disisi lain membuat  para pedagang dan UMKM mengalami kerugian, hal ini di karenakan usaha yang mereka miliki menjadi sepi dan omset menurun drastis bahkan samapai mengakibatkan kebangkrutan.

Semenjak menyebarnya virus tersebut semua orang di paksa untuk melakukan semua kegiatan di rumah, hal ini di lakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, akan tetapi dengan adanya peraturan baru tersebut membuat para masyarakat menjadi kesulitan beradaptasi, sehingga membuat mereka lebih cepat setres dan bosan. Untuk mengisi waktu luang selama di rumah alangkah baiknya jika diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan manfaat sepertihanya dengan melakukan kegiatan menanam secara hidroponik.

Hidroponik merupakan suatu aktivitas pertanian yang digunakan untuk bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Tanaman jenis hidroponik ini dapat di tanam dalam pot atau wadah lainnya dengan menggunakan air atau bisa menggunakan bahan-bahan porus seperti kerikil, pecahan genting, pasir, pecahan batu ambang, dan lain sebagainya sebagai media tanamnya. Keunggulan dari budidaya menggunakan sistem hidroponik yaitu : sistem hidroponik ini bisa tanam di lahan sempit sekalipun sebab dalam penanaman secara hidroponik kepadatan tanaman per satu luas dapat dilipat gandakan, oleh sebab itu sistem hidroponik ini bisa di praktekkan pada masyarakat yang memiliki lahan sempit seperti di perkotaan. Perawatan pada tanaman hidroponik sangat mudah dan hemat dalam pemupukan sehingga bisa di praktekkan oleh kalangan remaja. Selain itu harga jual hidroponik lebih tinggi di bandingkan dengan tanaman yang nin-hidroponik, hal ini sangat cocok di gunakan untuk membantu menambah penghasilan masyarakat selama pandemi.

Pada penanaman jenis hidroponik bisa di tanam menggunakan sampah botol plastik, hal ini pastinya dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang ada di Indonesia. Kita ketahui bahwa jumlah sampah yang ada di Indonesia semkain hari semakin meningkat. Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2020 Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 67,8juta ton. Oleh sebab itu kita sebagai generasi penerus bangsa alangkah baiknya dapat memberikan contoh yang baik seperti membatasi menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari, karena perubahan yang besar berawal dari perubahan dari diri sendiri. Dengan memanfaatkan sampah botol plastik sebagai tempat untuk melakukan penanaman jenis hidroponik dapat membantu meminimalisir jumlah dari sampah plastik selain itu dengan menggunakan sampah botol plastik juga sangat murah dan ramah lingkungan.

Prinsip dasar untuk melakukan kegiatan menanam menggunkaan jenis hidroponik dibagi menjadi dua yaitu yang hidroponik substrat dan hidroponik NFT (Nutrient Film Technique). Hidroponik substrat tidak menggunakan air sebagai media tanam, tetapi menggunakan media padat (bukan tanah) yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya fungsi tanah. Media untuk hidroponik substrat menggunakan bahan-bahan porus lainnya, seperti kerikil, pecahan genting, pasir, pecahan batu ambang, dan lain sebagainya . Sedangkan untuk Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) merupakan model budidaya yang menggunkan air, cara penanmannya dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal. Jenis tanaman yang biasanya dapat di budidayakan pada hidroponik sistem terapung hanyalah sayuran yang memiliki bobot ringan seperti selada, pakchoy, kailan, kangkung dan jenis sawi-sawian yang lain.

Jenis-jenis hidroponik ada 3 yaitu : pertama wick sistem merupakan jenis hidroponik disebut sebagi bentuk yang paling pasif dan sederhana pada pertanian, karena pada jenis ini model penanaman dengan cara air yang yang berisi nutrisi akan dinaikkan melalui media tanam yang emnggunakna sumbu atau media yang dapat mengalirkan air seperti kain flanel. Kedua drip-irrigation yang di kenal sebagai irigasi tetes atau irigasi mikro. Jenis hidroponik ini metode irigasi yang digunakan dengan menghemat air dan pupuk yang prosesnya menetes pada akar tanaman dengan menggunakan alat yang langsung di salurkan pada dasar tanaman. Irigasi tetes dibedakan menjadi dua yaitu irigasi tetes dengan menggunakan pompa dan irigasi tetes dengan gaya gravitasi. Ketiga EBB dan Water Flow System merupakan jenis hidroponik yang sederhana dengan biaya investasi awal yang rendah. Pot diisi dengan media inert yang tidak berfungsi seperti tanah atau berkontribusi nutrisi untuk tanaman tapi yang jangkar akar dan berfungsi sebagai cadangan sementara air dan pelarut nutrisi mineral.

Proses pembuatan media tanam hidroponik dengan memanfaatkan botol sampah plastik tidak terlalu sulit, alat dan bahan cukup mudah di dapatkan. Pertama siapkan botol plastik bekas ukuran 600 ml, gunting, pisau/cutter, kain flanel, plastik hitam, rockwool, netpot, bibit, dan pupuklnutrisi AB Mix. Semai bibit pada rockwool sampai tumbuh beberapa helai daun. Kemudian lubangi botol sesuaikan dengan ukuran netpot, lapisi botol dengan plastik hitam hal ini berfungsi untuk menghambat pertumbuhan lumut. Setelah itu pasang flanel pada netpot yang berfungsi untuk mengalirkan nutrisi ke tanaman. Setelah benih sudah siap maka selanjutnya membuat takaran air dan pupuk sesuai petunjuk, selanjutnya masukkan air pada botol dan masukkan bibit tersebut pada netpot yang sudah terpasang kain flanel. Selanjutnya untu menjaga benih supaya tidak terkena cahaya matahari secara langsung atau hujan yang bisa merusak benih yang masih halus, sehingga memerlukan plastik untuk dipasang sebagai peneduh. Peneduh plastik tersebut dibuat secara melengkung agar air hujan tidak ada yang tempias. Dalam waktu beberapa hari, benih yang ditempatkan di dalam botol plastik tersebut mulai tumbuh. Sebagaimana umumnya tanaman sayuran, bisa dipanen setelah berusia 40 hari. Botol plastik tersebut nantinya bisa digunakan untuk menanam sayuran selama berkali--kali. Hal tersebut merupakan salah satu kelebihan dari bertanam dengan konsep hidroponik yang mana media tanam dapat digunakan berulang kali tanpa harus mengganti medianya. Cukup dengan menggantikan air dan membersihkan botol plastik yang kemudian didiamkan beberapa hari setelah itu dapat di gunakan kembali. Unruk tutorial lebih jelas bisa dilihat vidionya di akun instagram saya @wndarsty_kkndr77.

Hasil panen dari hidroponik selain bisa di konsumsi secara pribadi bisa juga sebagi peluang bisnis yang sangat menjanjikan, sebab harga sayur yang di jual secara hidroponik harganya lebih mahal di bandingakan dengan sayur non-hidroponik. Oleh sebab itu walaupun dengan adanya peraturan baru yang mengahruskan kita untuk tetap di rumah kita harus tetap bisa produktif, selain bisa menambah penghasilan bagi masyarakat juga bisa mengisi waktu luang supaya menghilangkan setres akibat adanya PSBB.

Di tulis oleh Windiana Aristya Mahasiswa KKN Reguler DR-77 UIN Walisongo Semarang

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun