Mohon tunggu...
Aulia Putri Fatiha
Aulia Putri Fatiha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

A diminutive individual inhabiting a floating sphere

Selanjutnya

Tutup

Worklife

"Hustle Culture" Bukan Produktif!

9 Juni 2022   20:45 Diperbarui: 9 Juni 2022   20:53 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hustle Culture merupakan istilah yang kini sering kali kita dengar di lingkungan sosial. Masyarakat sering menyamakan hustle culture dengan produktif, namun jelas sekali hustle culture sangat berbeda dengan produktif. 

Dilansir dari headversity, hustle culture merupakan budaya yang mendorong pekerja, karyawan, atau buruh untuk bekerja lebih. Bahkan, para pekerja ini sering memikirkan waktu berkerja mereka di waktu luang, seperti akhir pekan.

Hustle Culture muncul akibat adanya obsesi untuk terus produktif dan keinginan untuk mencapai kemakmuran, kekayaan, dan kesuksesan secepat mungkin. Budaya ini sering ditemukan pada generasi muda khususnya generasi milenial dan generasi z yang masih memiliki ambisi yang sangat besar untuk mencapai standar kesuksesan. 

Bagi mereka, karir merupakan aspek terpenting yang harus diperoleh melalui kerja keras, namun tanpa mereka sadari kerja keras yang dilakukan bukan berarti pasti berhasil.

Sering kali korban Hustle Culture menyebut dirinya sebagai produktif. Bekerja tanpa henti, merasa ketakutan untuk istirahat sejenak, dan mendorong diri untuk melewati limit diri sendiri hingga overlimit bukanlah produktif. Banyak sekali standar kesuksesan yang dibuat oleh orang-orang seperti, harus bekerja diatas 40 jam/minggu. 

Standar kesuksesan yang dimiliki orang lain belum tentu sama dengan standar kesuksesan yang dimiliki oleh diri sendiri, kemampuan dan limit yang dimiliki setiap orang pasti berbeda. Jika kita tidak sanggup bekerja diatas 40 jam/mingggu bukan berarti kita tidak bisa sukses. Banyak cara dan alternatif yang dimiliki setiap orang untuk mencapai kesuksesan nya sendiri. Kemampuan kita belum tentu sama kenapa harus berada di level yang sama?.

Selain itu, hustle culture juga menimbulkan banyak dampak Kesehatan fisik dan mental yang sering kali tidak disadari oleh korban hustle culture seperti, kehilangan work life balance dan mengorbankan terlalu banyak jam istirahat sehingga berakibat ke Kesehatan fisik dan mental. Generasi ini ingin mencapai hidup yang ideal seperti mapan dan produktif di usia muda, maka dari itu mereka berusaha bekerja keras untuk memenuhi target tersebut.

Bekerja keras dan produktif bukan merupakan hal yang buruk namun bekerja terlalu keras dapat menimbulkan gangguan Kesehatan fisik dan mental.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun