Mohon tunggu...
aulia putri12
aulia putri12 Mohon Tunggu... Mahasiswa tingkat 1

Politeknik Negeri Semarang mahas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknik Konversi Energi di Sekolah Vokasi: Pilihan Strategis untuk Tenaga Kerja Siap Pakai

6 Oktober 2025   21:35 Diperbarui: 6 Oktober 2025   21:33 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

             Menurut pandangan saya, program Teknik Konversi Energi di jenjang vokasi merupakan pilihan yang tepat dan efisien bagi mereka yang lebih menyukai pembelajaran berbasis praktik ketimbang teori yang mendalam. Di tingkat vokasi, program ini biasanya berfokus pada keterampilan teknis langsung, seperti perawatan, pengoperasian, serta pengoptimalan perangkat konversi energi, dan umumnya ditawarkan oleh politeknik negeri maupun SMK Teknik Mesin di berbagai daerah. Materi pembelajaran lebih diarahkan pada aplikasi nyata, seperti integrasi dan peningkatan kinerja sistem panel surya, pengoperasian turbin angin berskala kecil, serta peningkatan efisiensi pembangkit listrik, semua sangat selaras dengan kebutuhan sektor energi Indonesia.

             Keunggulan utama dari program ini terletak pada orientasi kerjanya yang kuat. Kurikulumnya dirancang agar peserta didik siap terjun ke dunia kerja sejak dini, dengan porsi praktik yang besar melalui kegiatan di bengkel maupun laboratorium. Contohnya, siswa akan belajar mengukur efisiensi konversi energi menggunakan alat sederhana, memahami konsep dasar seperti efisiensi Carnot, namun dengan penekanan lebih pada praktik penerapannya melalui simulasi atau proyek langsung. Pendekatan ini sangat cocok dengan potensi energi terbarukan di Indonesia, misalnya energi panas bumi di wilayah Sumatera dan energi surya di kawasan Nusa Tenggara, yang membuka peluang bagi lulusan untuk langsung terlibat dalam proyek strategis nasional tanpa harus menempuh pendidikan sarjana terlebih dahulu.

             Dalam hal prospek kerja, saya yakin program ini menawarkan jalur karir yang cepat dan stabil. Banyak lulusan langsung direkrut sebagai teknisi atau operator di perusahaan energi nasional, perusahaan swasta di bidang otomotif maupun energi, hingga bengkel teknik. Pendapatan awal lulusan SMK atau D3 umumnya berada di kisaran 4 hingga 7 juta rupiah, dan peluang untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi dari lembaga pemerintah turut mendukung percepatan karier mereka. Mengingat Indonesia tengah menuju transisi energi dengan target nol emisi pada 2060, kebutuhan akan tenaga kerja terampil di bidang ini akan terus meningkat, khususnya dalam hal pemeliharaan instalasi tenaga surya atau biomassa. Saya membayangkan pekerjaan ini sangat dinamis, meliputi inspeksi lapangan, perbaikan alat, hingga magang di proyek energi berskala besar.

             Meski demikian, saya juga memahami adanya tantangan dalam program ini. Walaupun teori yang diajarkan tidak seberat program sarjana, pelatihan vokasi tetap menuntut kedisiplinan dan ketelitian tinggi, terutama di lingkungan bengkel yang memiliki risiko keselamatan. Selain itu, penting untuk memilih institusi vokasi yang memiliki fasilitas lengkap dan terhubung dengan industri agar pembelajaran berjalan optimal. Bagi mereka yang kurang berminat pada pekerjaan fisik atau lapangan, program ini bisa terasa cukup berat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun