Mohon tunggu...
Aulia Mafriza
Aulia Mafriza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu perpustakaan

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perpustakaan New Normal: Adaptasi Baru dalam Lingkungan Perpustakaan

7 Agustus 2020   11:21 Diperbarui: 7 Agustus 2020   11:19 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Virus COVID-19 masuk ke Indonesia sejak bulan Maret tahun 2020 lalu, diawali dari dua warga negara Indonesia yang terinfeksi virus COVID-19, penularan diduga bermula dari adanya kontak dengan warga negara Jepang yang berdomisili di Malaysia. 

Dua warga negara Indonesia yang terifeksi virus COVID-19 telah melakukan banyak interaksi dengan berbagai orang, sehingga hal ini menjadi penyebab penularan Virus COVID-19 dengan cepat dan membuat jumlah orang terinfeksi semakin meningkat, akibatnya pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan membuat seluruh kegiatan masyarakat dilakukan di rumah atau Work From Home (WFH). Dampakya terhadap bidang pendidikan para siswa dan mahasiswa harus belajar secara daring di rumah akibat virus COVID-19 ini.

Perpustakaan juga merasakan dampak dari COVID-19 ini, sehingga semua kegiatan dan pelayanan perpustakaan berhenti selama 3 bulan dan layanan perpustakaan beralih kepada layanan digital dimana layanan tersebut bisa diakses dan digunakan dirumah. 

Masa pandemi COVID-19 ini membuat sebagian perpustakaan berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan digital yaitu dengan mengakses lewat alat elektronik digital yang kita punya saat ini, sehingga pengguna dengan mudah mendapatkan informasi dan data koleksi perpustakaan.  

Informasi tersebut bisa digunakan oleh masyarakat untuk keperluan pekerjaan dan juga belajar bagi Siswa dan Mahasiswa, oleh sebab itu peran perpustakaan di masa pandemi COVID-19 dibutuhkan dalam meningkatkan literasi masyarakat akibat pembatasan sosial ini yang membuat masyarakat susah dalam aktivitas diluar.

Pemerintah indonesia mengatakan bahwa masyarakat harus menjaga produktivitas di tengah pandemi COVID-19 dengan tatanan baru yang disebut New Normal, dalam hal ini New Normal berarti tatanan, kebiasaan dan sebuah perilaku yang baru dalam kegiatan sehari-hari dengan membudayakan perilaku bersih dan sehat dalam setiap melakukan aktivitas.

Bagaimana dengan perpustakaan di masa New Normal sekarang ini, bergulirnya masa New Normal di Indonesia membuat beberapa perpustakaan kembali di buka dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

Seperti halnya Perpustakaaan Nasional dimana dilansir dari pusjasa.perpusnas.go.id Perpusnas telah dibuka kembali pada masa New Normal sekarang ini dengan berdasarkan Surat Edaran Nomor 3497/3/KPG.10.00/VI.2020 tentang Layanan Perpustakaan Nasional dalam tatanan normal baru. Beberapa prosedur ataupun protokol kesehatan yang wajib dilakukan oleh para pemustaka untuk berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI yaitu :

  • Mencuci tangan sebelum masuk ke gedung perpustakaan
  • Wajib menggunakan masker
  • Sebelum masuk ke gedung perpustakaan para pemustaka akan di cek suhu badannya, jika suhu badan lebih dari 37,3oC, maka pemustaka akan diperiksa di fasilitas layanan kesehatan
  • Setelah pengecekan suhu tubuh, pemustaka wajib check-in QR code yang bisa didapat di web kunjungan.perpusnas.go.id
  • Nomor QR code hanya berlaku pada tanggal yang sama dan tidak boleh hilang
  • Ketika ingin meninggalkan gedung layanan pemustaka harus check-out di konter yang terletak di Ghra Literasi dan Basement 1, dimana pemustaka menyerahkan QR Code di pintu keluar kepada petugas

Dilansir dari tribunnews.com Perpustakaan Kota Medan juga kembali dibuka di masa New Normal ini untuk pemustaka/publik sejak ditutup pada bulan Maret lalu akibat dari pandemi COVID-19. Berdasarkan Surat Edaran No,58/2020 mengenai tahapan New Normal. 

Protokol Kesehatan yang wajib dilakukan agar masuk ke Perpustakaan Kota Medan diantaranya menjaga jarak, memakai masker, meminjam buku satu jam kemudian boleh beralih dengan kegiatan lainnya. Selama menjalani protokol kesehatan di perpustakaan kota Medan ada batasan pengunjung yaitu maksimal 40 orang di dalam ruangan dan pada saat masuk pengunjung dihadapkan dengan jarak baris di tempat dalam peminjaman buku dengan jarak 1 meter, berlaku juga di ruang baca perpustakaan. Hal ini disampaikan oleh Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan Maya Fitriani, SE.

Masa New Normal saat ini membuat ke-dua perpustakaan telah dibuka kembali dan membuat masyarakat harus bisa beradaptasi secara baru dalam mengunjungi perpustakaan, dengan adanya protokol kesehatan yang telah diberlakukan di perpustakaan membuat masyarakat bisa menyesuaikan diri dengan adaptasi baru sekarang ini pada masa New Normal saat ini, bisa dikatakan adaptasi baru sekarang ini membuat masyarakat lebih giat dalam budaya perilaku bersih dan menjaga diri dari virus COVID-19 yang belum mereda di Indonesia, sehingga adaptasi baru tidak hanya di lingkungan masyarakat saja tetapi lingkungan perpustakaan juga harus membudayakan kebersihan dari virus COVID-19 dimana dengan diterapkannya Protokol Kesehatan membuat adaptasi baru ini terhadap kegiatan di layanan perpustakaan semakin digenjot demi menciptakan lingkungan perpustakaan terasa nyaman dan tentunya membuat pemustaka tidak terlalu panik terhadap virus COVID-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun