Mohon tunggu...
Aulia Fitriyani
Aulia Fitriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi S1 Prodi PAI Fakultas Agama Islam Universitas Sultan Agung Semarang

Kemanapun kamu merangkak, sajak-sajakmu akan senantiasa berserak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Tradisionalisasi dan Modernisasi Pendidikan Pesantren

12 Januari 2023   17:39 Diperbarui: 16 Januari 2023   09:18 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia memiliki sebuah lembaga pendidikan islam dengan ciri khas dan karakteristiknya tersendiri. Lembaga itu dinamakan pesantren. Apabila ditinjau dari sudut pandang historis, pesantren merupakan bentuk lembaga pendidikan paling tua di Indonesia. Nama tersebut telah jauh dikenal masyarakat, terlebih seusai agama Islam mulai memasuki Nusantara. Seiring berjalannya masa, pesantren terus berkembang menyesuaikan arus kemajuan pendidikan pada umumnya.

Sepak terjang pesantren di masa lampau terlihat sangat menonjol jika dilihat dari segi pergerakan, kepemimpinan, serta perjuangan para santri dalam rangka mengusir penjajah. Kemudian di masa kini sudah terpampang jelas, melalui para pemimpin pesantren, pemerintah mensosialisasikan prokernya. Hal tersebut menuai kemungkinan di masa mendatang pesantren dapat menyalurkankan peran yang begitu besar. Misalnya dalam menetralisir dampak globalisasi yang menimbulkan bimbangnya pemikiran. Dalam hal tersebut pesantren akan menjadi penyeimbang antara akal dan hati.

Pesantren mampu menduduki posisi sentral dalam bidang keilmuan, sebab memiliki historis yang cukup memadai. Lembaga ini mempunyai keunggulan tersendiri. Di dalamnya, tradisi keilmuan terus tumbuh dan menjadi semacam kearifan lokal tersendiri di masa kini dan mampu mengimbangi budaya modernisasi.

Pemikiran-pemikiran islam mendominasi secara global dalam hal modernisasi yang telah disebutkan. Bangkitnya umat-umat islam di masa modern menjadi pemicu  munculnya pemikiran-pemikiran tadi. Sehingga bagaimana kebangkitan serta pemikiran umat islam bisa selaras sesuai dengan kerangka tatanan pendidikan di masa kini. Atau dalam dalam penyebutan lain lain, jika masih saja monoton dan tidak mau melepaskan tatanan tradisional maka hal itu tentu saja akan semakin memicu ketertinggalan umat islam ini semakin panjang dalam hal kemajuan modernisasi.

Untuk menyikapi tantangan perubahan sosial, diperlukan adanya kesadaran internal kepesantrenan dalam kejelian dan kehati-hatian dalam mengambil tindakan pembaruan. Karena dimanapun, yang kita sebut sebagai modernisasi tentu akan merubah tatanan kelembagaan tradisional baik sebagian maupun menyeluruh. Oleh karena itu, pesantren perlu melakukan reorientasi visi serta misi pendidikannya agar pergerakannya lebih membumi.

Saat ini, telah ditemui beberapa pesantren yang mulai menerapkan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional dan tetap menerapkan kurikulum agama. Pesantren harus memiliki kemandirian tersendiri dalam menerapkan kurikulumnya sesuai tuntutan Agama Islam. Pesantren sudah mulai berfikir tentang perkara yang seharusnya bisa dilakukan di tengah gencarnya kehidupan global. Pasalnya, untuk membentuk kepribadian bangsa, lembaga kepesantrenan harus turut memberikan sokongan dan andil dalam menyikapi modernisasi.

Pada umumnya pesantren tidak bergantung kepada pemerintah. Pesantren bisa memegang teguh kemurniannya disebabkan oleh kemandirian tersebut. Mereka menolak dan tidak mudah disusupi  oleh ajaran-ajaran yang menyimpang syariat, sebab proses mengembangkan dunia kepesantrenan menjadi tanggung jawab internal pesantren. Selain itu, perhatian yang serius juga sangat dibutuhkan supaya dalam langkah pembangunan tersebut pesatren mampu mewadahi masyarakat, bangsa, dan juga negaranya dalam menyikapi krisisnya moral. Sehingga pesantren sebagai lembaga pendidikan mampu menjadi pelopor sekaligus inspirator dalam kebangkitan moral bangsa.

Modernisasi pendidikan islam, jika dilihat dari perkembangan kebudayaan dan peradaban dunia memang menjadi suatu momok yang tak bisa dihindari. Pesantren tanpa modernisasi sulit untuk bisa bertahan hidup. Akan tetapi tentu saja tidak akan terlepas dari munculnya kendala yang harus dihadapi. Proses tersebut akan berlangsung bukan tanpa problem dan kritik. Namun terlepas dari semua itu, dalam beberapa kasus tertentu, modernisasi memberikan banyak bukti dan membawa dampak positif dalam lembaga kepesantrenan. Tidak sedikit pondok pesantren yang pada akhirnya mampu mengembangkan potensinya dalam masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun