Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cerita Hikmah di Bulan Ramadhan: Legasi Si Kelap, Beruk Pemanjat Kelapa

17 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 17 Maret 2024   07:14 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka akan membuka pusat pelatihan untuk beruk-beruk, menggabungkan keahlian Ajo  dengan sumber daya si Mas.

Pusat pelatihan itu tidak hanya menjadi tempat bagi beruk-beruk untuk belajar keterampilan baru, tetapi juga menjadi pusat komunitas, tempat orang-orang dari berbagai latar belakang dapat berkumpul, belajar, dan tumbuh bersama.

Dan begitulah, dari kehilangan dan kesalahpahaman, lahir sebuah harapan baru dan komunitas yang lebih kuat.

*****

Di kampung yang damai, Ajo dan si Mas kini bekerja bahu-membahu, membangun pusat pelatihan beruk yang telah menjadi impian mereka.

Pusat pelatihan itu bukan hanya tempat bagi beruk untuk belajar, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan harapan bagi seluruh desa.

Setiap hari, anak-anak desa berlarian ke pusat pelatihan setelah sekolah, tertawa riang sambil menonton beruk-beruk yang sedang dilatih.

Para orang tua, yang semula skeptis, kini bangga melihat bagaimana pusat pelatihan telah membawa kemakmuran dan kebahagiaan baru ke desa mereka.

*****

Pak Payo, yang hatinya masih luka karena kehilangan Kelap, juga menemukan solace dalam membantu pusat pelatihan. Ia menjadi mentor bagi beruk-beruk muda, mengajarkan mereka dengan sabar dan kasih sayang yang sama yang pernah ia berikan kepada Kelap.

Suatu hari, sebuah festival diadakan untuk merayakan ulang tahun pusat pelatihan yang pertama. Seluruh nagari berkumpul, menikmati pertunjukan beruk yang luar biasa, makanan lezat, dan tawa yang tak pernah berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun