Mohon tunggu...
aula fidiyatilkhasanah
aula fidiyatilkhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ngempet sedelok kanggo mulyo selawase

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Walisongo dan Perannya dalam Membentuk Peradaban di Nusantara

2 Juni 2023   20:00 Diperbarui: 2 Juni 2023   20:00 2454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Walisongo, dikutip dari https://www.mahadalyjakarta.com/

Wali songo adalah sekelompok Sembilan tokoh ulama yang dikenal sebagai penyebar agama islam di wilayah Nusantara (kini Indonesia) pada abad ke-15. Nama-nama mereka adalah maulana malik Ibrahim, sunan ampel, sunan bonang, sunan drajat, sunan giri, suann gunung jati, sunan kalijaga, sunan kudus, dan sunan muria. Peran walisongo dalam membentuk peradaban di nusantara sangat penting, diantaranya ialah: pertama, penyebaran agama islam, Kedua, Pendidikan dan pengajaran. Ketiga, pemersatu bangsa, Keempat, pembangunan sosial dan ekonomi, Kelima, pelestarian budaya. Sejak abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-16, mereka mendiami tiga wilayah penting di pantai utara jawa. Yakni Surabaya-gresik-lamongan di jawa timur, demak-kudus-muria di jawa tengah dan Cirebon di jawa barat. Mereka adalah para intelektual, pembaharu sosial pada zaman mereka. Mereka memperkenalkan peradaban baru dalam segala bentuk seperti Kesehatan, pertanian, perdagangan, budaya dan seni, masyarakat hingga pemerintahan.

Dakwah walisongo bukanlah Gerakan dakwah formal yang diatur secara terbatas, tetapi lebih kepada upaya para walisongo dalam menyebarkan ajaran islam secara local dan mengakomodasi budaya dan adat istiadat setempat. Dakwah walisongo bukanlah Gerakan dakwah formal yang diatur secara terbatas, tetapi lebih kepada upaya para walisongo dalam menyebarkan ajaran islam secara local dan mengakomodasi budaya dan adat istiadat setempat. Para walisongo todak hanaya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga memperhatikan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat jawa. Mereka menggabungkan niali-nilai islam dengan nilai-nilai local untuk memenangkan hati masyarakat setempat dan membuat ajaran islam lebih mudah diterima oleh mereka.

Dalam dakwahnya walisongo menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, termasuk perlawanan dari penguasa local, perlawanan dari golongan elit, serta keyakinan dan tradisi agama yang sudah ada sebelumnya. Namun, mereka berhasil membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat jawa, meraih kepercayaan, dan mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat jawa menjadi lebih islami.

Hasil dari dakwah walisongo adalah tersebarnya agama islam di jawa dan menjadi agama mayoritas hingga saat ini. Warisan dakwah walisongo juga terlihat dalam berbagai tradisi keagamaan dan budaya jawa, seperti adat-istiadat, seni, dan nilai-nilai sosial yang berakar pada ajaran islam yang diperkenalkan oleh walisongo. Dakwah walisongo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan islam di Indonesia dan menjadikan jawa sebagai salah satu pusat peradaban islam di Nusantara.

keberhasilan dakwah walisongo dilatar belakangi oleh: pertama, memiliki rancangan yang cukup matang, kedua, dalam berdakwah disertai dengan hati yang ikhlas, berbudi pekerti yang baik serta bijaksana. ketiga, dalam berdakwah mereka didasari dengan rancangan yang konkrit dan masuk akal. keempat,dalam berdakwah mereka tidak asal-asalan dalam melakukannya, mereka memperhatikan warga yang didatangi. Kelima, dalam berdakwah didasari dengan sikap arif dan tidak menyakiti hati masyarakatnya. Keenam, mereka mengguanakn keahlian yang ada pada mereka dengan benar dan sesuai dengan apa yang diperintahkannya.

Menurut model penyebaran islam versi walisongo, para walisongo menggunakan berbagai cara untuk menyebarkan agama islam di Indonesia, jalur/jalan yang digunakan oleh para wali ketika berdakwah diantaranya ialah: perdagangan, perkawinan, pendidikan, kesenian, dan kesehatan (menjadi thabib). selain itu para wali juga menggunakan beberapa metode diantaranya ialah: teladan (uswah hasanah), pengajaran dan penyuluhan, pendekatan pribadi, pendekatan hikmah, amalan kebaikan, penggunaan metafora dan cerita, dan juga menghormati perbedaan individu. Beberapa media yang digunakan oleh para wali diantaranya ialah: masjid, wayang gamelan, dan pesantren.

dalam menyebarkan agama islam para wali menggunakan dua pendekatan yakni:

  • Pendekatan yang disebut dengan islamisasi kultur jawa (merupakan upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai islam ke dalam budaya jawa)
  • Pendekatan jawanisasi islam (upaya mengintegrasikan niali-nilai budaya jawa ke dalam ajaran islam).

Kemajuan Islam pada periode Walisongo di Jawa ditandai oleh beberapa perkembangan penting, antara lain: Penyebaran agama Islam, Pendirian Pesantren, Pembauran budaya, Pengembangan sastra dan seni, Pengembangan ekonomi.

Kemajuan islam pada masa walisongo memberikan dampak yang sangat signifikan dalam meneyebarkan agama islam, mengintegrasikan budaya lokal dengan ajaran agama dan membentuk karakter Islam yang sangat khas di wilayah Jawa. Periode ini menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan Islam di Indonesia dan warisan kebudayaan serta nilai-nilai Islam yang ditanamkan oleh para Wali Songo yang masih sangat terasa hingga saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun