Mohon tunggu...
Aufa Hardy
Aufa Hardy Mohon Tunggu... Freelancer - Suka Menulis

Mahasiswi psikologi yang suka menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Hanya Orangtua, Ini Dilema Anak-anak yang Ditinggal Bekerja ke Luar Negeri

1 Mei 2018   08:59 Diperbarui: 1 Mei 2018   09:35 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ya Allah, gusti..

Ditinggal bekerja yang jauh oleh Orangtua rasanya sudah traumatis bagiku, apalagi dengan anak kecil itu yang bahkan mengalami pelecehan dan kekerasan juga.

Karena perlu diketahui, anak yang ditinggal bekerja jauh dari Orangtuanya, tidak hanya rentan terhadap kejahatan serius seperti pelecehan seksual dan kekerasan - pemisahan jangka panjang memiliki dampak emosional bagi anak-anak dan Orang tua. Bahkan mungkin si anak dapat merasa seperti beban dalam keluarganya.

Dari cerita-cerita pengalaman itu, sebaiknya anak-anak yang ditinggal bekerja yang jauh oleh Orangtuanya mendapat perhatian yang lebih dari keluarga dan lingkungan sekitar. Karena mereka menjadi rentan dengan rasa kesepian, kecemasan, dan resiko-resiko lainnya yang datang dari luar.

Selain itu, sebisa mungkin menciptakan rasa nyaman dan terbuka dengan si anak untuk saling bercerita dalam keluarga. Apa yang dirasakan dan apa yang dialaminya, sehingga interaksi anak dan Orangtuanya tidak terputus dan dapat membuat si anak merasa lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun