dan editing pribadi
Long COVID, atau Pasca Infeksi Akut SARS-CoV-2 (PASC), merujuk pada kondisi di mana individu mengalami gejala COVID-19 yang bertahan lama setelah fase akut infeksi. Kondisi ini mempengaruhi baik anak-anak maupun orang dewasa, dengan pola dan tingkat keparahan gejala yang berbeda antara kedua kelompok usia tersebut. Gejala umum Long COVID pada anak-anak meliputi kelelahan, masalah pernapasan, dan gangguan kognitif, sedangkan pada orang dewasa lebih sering ditemukan kelelahan kronis, gangguan kognitif, serta malaise pasca-aktivitas. Pemahaman mengenai Long COVID sangat penting untuk merancang strategi perawatan yang sesuai, yang dapat berbeda berdasarkan kelompok usia dan gejala spesifik yang dialami.
Kemunculan pandemi COVID-19 menghadirkan berbagai tantangan, tidak hanya karena penyakit akut yang disebabkan oleh virus, tetapi juga akibat konsekuensi jangka panjang yang dialami sebagian orang setelah sembuh dari infeksi awal. Seiring dengan studi-studi terbaru, Long COVID kini menjadi perhatian kesehatan yang signifikan, dengan semakin banyak individu yang mengalami gejala yang berlanjut setelah masa pemulihan dari infeksi awal. Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, dan sangat mempengaruhi kualitas hidup serta kemampuan fungsi individu yang terkena.
Meskipun fase akut COVID-19 umumnya ditandai dengan demam, batuk, dan kesulitan bernapas, sebagian individu, baik anak-anak maupun orang dewasa, tetap mengalami masalah kesehatan yang berlangsung jauh setelah pemulihan dari infeksi tersebut. Kondisi ini, yang sering disebut Long COVID, ditandai dengan berbagai gejala yang mempengaruhi beberapa sistem organ, mulai dari neurologis hingga gastrointestinal dan respirasi. Mengingat beragamnya gejala yang muncul, pengelolaan Long COVID menjadi tantangan kompleks bagi tenaga medis di seluruh dunia.
Apa itu Long COVID ?
Long COVID, atau Pasca Infeksi Akut SARS-CoV-2 (PASC), merujuk pada kondisi di mana gejala-gejala penyakit tetap bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah pemulihan dari infeksi COVID-19 yang akut. Kondisi ini mencakup berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, neurologis, dan gastrointestinal. Pasien yang mengalami Long COVID seringkali melaporkan kambuhnya atau berlanjutnya gejala yang muncul saat infeksi akut, atau bahkan gejala baru yang muncul setelah infeksi sembuh. Gejala-gejala tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup pasien.
Gejala Long COVID bervariasi dan dapat muncul secara berbeda pada anak-anak dan orang dewasa. Pada anak-anak, Long COVID umumnya ditandai dengan kelelahan, kesulitan dalam beraktivitas fisik, serta masalah pernapasan seperti batuk atau sesak napas. Di sisi lain, pada orang dewasa, kelelahan ekstrim, gangguan kognitif (seperti "brain fog"), dan kelemahan otot lebih sering dijumpai. Meskipun penyebab pasti gejala ini belum sepenuhnya dipahami, penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti partikel virus yang masih bertahan dalam tubuh, gangguan sistem kekebalan tubuh, atau kerusakan organ akibat infeksi awal dapat menjadi penyebab utama gejala yang berlanjut.
Long COVID masih menjadi topik penelitian yang terus berkembang, dan mekanisme serta dampak jangka panjangnya masih terus diselidiki. Namun, dampaknya sudah jelas, dan hal ini menyoroti pentingnya respons kesehatan yang komprehensif untuk menangani baik akibat langsung maupun jangka panjang dari infeksi COVID-19. Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus di seluruh dunia, memahami dan menangani Long COVID menjadi sangat penting untuk kesehatan masyarakat dan kesejahteraan individu.
Tanda dan Gejala Long COVIDÂ pada Anak